Sumber: Delegasi Israel Mengulur Waktu, Menunggu Netanyahu Kembali
Story Code : 1148853
Sumber-sumber senior di Perlawanan Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa kunjungan delegasi Zionis Israel ke Kairo pada hari Rabu (17/7) tidak menghasilkan apa-apa, dan tidak memberikan jawaban apa pun terhadap usulan para mediator.
Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa para mediator yakin bahwa delegasi Israel mengulur waktu dan berusaha mengulur waktu, menunggu kembalinya perdana menteri pendudukan, Benjamin Netanyahu, dari Washington.
Dalam insiden lain, Politico melaporkan pada hari Jumat (19/7) bahwa delegasi Zionis Israel melewatkan putaran perundingan gencatan senjata Gaza yang dijadwalkan awal pekan ini dengan mengutip sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Keputusan delegasi tersebut untuk tidak berpartisipasi dalam perundingan tersebut membuat frustrasi para pejabat AS, yang percaya bahwa perundingan tersebut hampir mencapai kesepakatan, kata sumber kepada surat kabar tersebut.
Mereka menambahkan bahwa Zionis "Israel" pada awalnya memberi tahu AS bahwa delegasinya berencana menghadiri perundingan tersebut namun kemudian tidak memberi tahu para pejabat Washington tentang perubahan rencana mereka.
Surat kabar itu tidak merinci lokasi pertemuan yang dijadwalkan.
Baik Kedutaan Besar Zionis Israel di Washington maupun Dewan Keamanan Nasional AS tidak menanggapi permintaan komentar dari Politico.
Selama beberapa minggu terakhir, beberapa pengamat berpendapat bahwa perjanjian gencatan senjata sudah bisa dicapai, dengan Axios melaporkan bahwa Direktur CIA Bill Burns dan penasihat utama AS sedang dalam perjalanan ke Kairo untuk menandatangani perjanjian.
Namun dengan perkembangan terakhir ini, rasa frustrasi jelas terasa di pihak AS, dan hal ini tidak mengherankan karena pihak Zionis Israel sangat keras kepala dalam mencapai kesepakatan sejak perang dimulai.
Pada tanggal 6 Juli, Reuters melaporkan bahwa Hamas menerima proposal AS untuk memulai pembicaraan mengenai pembebasan tawanan Zionis Israel, termasuk tentara dan laki-laki, 16 hari setelah tahap pertama perjanjian yang bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza.
Namun dua hari kemudian, sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantor Netanyahu mengindikasikan bahwa perdana menteri tersebut tidak akan siap untuk mendukung gencatan senjata permanen sampai Perlawanan Palestina di Gaza benar-benar dilenyapkan.
Sumber senior Hamas yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP Minggu lalu bahwa gerakan tersebut telah "memutuskan untuk menghentikan negosiasi dengan pendudukan Zionis Israel untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza karena kurangnya keseriusan dan tindakan pembantaian terhadap warga sipil tak bersenjata."[IT/r]