Hizbullah Menggempur Posisi Israel, Membunuh Komandan Senior
Story Code : 1145940
Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan peralatan spionase di pos terdepan Zionis Israel di pemukiman Metulla di bagian utara wilayah yang diduduki tahun 1948 dengan rentetan roket, dan menghasilkan serangan langsung.
Secara terpisah, pejuang perlawanan menyerang kumpulan pasukan Zionis Israel di permukiman Admit dengan senjata yang sesuai, dan mengenai sasaran yang ditentukan dengan tepat. Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di wilayah tersebut dan menimbulkan korban jiwa di pihak pasukan Zionis Israel.
Hizbullah juga menerbitkan rekaman video serangannya terhadap barak dan pangkalan militer Zionis Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki serta di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Kelompok perlawanan tersebut menyatakan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang teguh di Jalur Gaza, untuk mendukung pejuang perlawanan yang terhormat di wilayah pesisir, dan sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap wilayah pemukiman di Lebanon selatan.
Hizbullah pada hari Rabu (3/7) mengatakan bahwa salah satu komandan tingginya, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Nimah Nasser, juga dikenal sebagai “Haji Abu Naameh”, dibunuh. Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengkonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa Nasser telah terbunuh dalam serangan Zionis Israel terhadap daerah Hosh di Tyre di Lebanon selatan.
Pada hari Kamis (4/7), kelompok perlawanan mengatakan mereka meluncurkan lebih dari 200 roket dan drone yang menargetkan posisi militer Zionis Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut.
Perwira militer Zionis Israel tewas dalam tembakan roket Hizbullah
Pada hari Kamis, militer Israel mengatakan dalam pernyataan pers bahwa seorang perwira telah tewas dalam tembakan roket Hizbullah.
Mayor yang terbunuh diidentifikasi sebagai Itay Galea, 38, seorang wakil komandan kompi di Unit 8679 Brigade Lapis Baja ke-679 militer Zionis Israel.
‘Respon Hizbullah terhadap pembunuhan Zionis Israel di luar dugaan’
Sementara itu, seorang anggota parlemen Lebanon dari sayap politik Hizbullah telah memperingatkan akan adanya kejutan sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan kelompok perlawanan tersebut.
Ibrahim al-Moussawi, anggota blok parlemen Loyalitas terhadap Perlawanan, menyatakan bahwa serangan Hizbullah akan melampaui ekspektasi, menekankan bahwa operasi pembalasan merupakan indikasi kuat komitmen gerakan tersebut untuk mendukung bangsa Palestina.
“Setiap kali musuh Zionis membunuh salah satu komandan kami, hal itu semakin memperkuat tekad dan tekad kami. Pembunuhan yang ditargetkan terhadap komandan perlawanan tidak akan berpengaruh dan tidak akan mengubah persamaan yang ada. Respons kami akan melebihi ekspektasi musuh,” ujarnya.
Hizbullah dan Zionis Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan agresi genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi mendadak yang dilakukan kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Gerakan perlawanan Lebanon telah berjanji untuk terus melakukan serangan balasan selama rezim Tel Aviv melanjutkan perang di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 38.011 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 87.445 lainnya.
Para pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Zionis Israel, namun mereka menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.[IT/r]