0
Sunday 16 June 2024 - 00:43
AS - Zionis Israel:

WP: Mitra Intelijen Utama AS untuk “Israel” dalam Pencarian Tawanan

Story Code : 1141984
US Key Intelligence Partner of Israel
US Key Intelligence Partner of Israel
Kemitraan intelijen AS-Zionis Israel telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para pejabat AS, termasuk dari Komando Operasi Khusus Gabungan [JSOC] dan CIA, telah bekerja sama dengan rekan-rekan “Israel” mereka. Informasi intelijen yang diberikan telah memberikan kemampuan yang tidak dimiliki entitas apartheid Zionis “Israel” sebelumnya, meskipun ada sikap defensif dari para pejabat Zionis “Israel” mengenai kehebatan intelijen mereka sendiri.

Kemitraan ini, meskipun kuat, bukannya tanpa ketegangan. Para pejabat AS terkadang merasa frustrasi dengan permintaan intelijen yang tidak pernah terpuaskan oleh entitas Zionis “Israel”, dan terdapat kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan informasi sensitif.

Pemerintahan Biden diduga menerapkan persyaratan yang ketat: intelijen yang dipasok AS hanya dapat digunakan untuk menemukan tawanan Zionis “Israel” dan melacak para pemimpin tinggi Hamas, bukan untuk operasi militer yang lebih luas.

Bantuan AS sangat penting dalam operasi ini, karena memberikan informasi akurat yang melengkapi upaya entitas Zionis “Israel”. Operasi tanggal 7 Oktober telah mengubah prioritas, menjadikan Hamas sebagai target utama bagi AS dan entitas apartheid Zionis “Israel”.

Sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa, intelijen AS tidak memprioritaskan Hamas, namun hal ini berubah dengan cepat setelah peristiwa tersebut. Sejak saat itu, AS telah mengerahkan berbagai personel intelijen dan operasi khusus untuk membantu entitas apartheid. Kolaborasi ini melibatkan citra satelit yang terperinci dan teknik analisis data yang canggih, sehingga mengisi kesenjangan penting dalam kemampuan intelijen Zionis “Israel”.

Meskipun terdapat kerangka kerja pembagian intelijen yang kuat, terdapat kekhawatiran mengenai memastikan bahwa intelijen AS digunakan secara tepat. Pejabat dan anggota parlemen AS, seperti anggota DPR Jason Crow, telah menyatakan kekhawatirannya mengenai potensi korban sipil akibat penyalahgunaan informasi intelijen bersama. Kekhawatiran-kekhawatiran ini menggarisbawahi kompleksitas dalam mempertahankan pengawasan yang ketat dalam lingkungan yang berisiko tinggi.

Kemitraan intelijen AS-Zionis “Israel” sangat penting dalam pencarian para tawanan Zionis “Israel”. Meskipun kerja sama ini telah membuahkan keberhasilan yang signifikan, kerja sama ini juga menghadirkan tantangan dalam memastikan bahwa intelijen bersama digunakan hanya untuk tujuan yang dimaksudkan. Keseimbangan yang rumit ini terus membentuk dinamika hubungan AS-Zionis Israel.[IT/r]
Comment