Komandan Angkatan Udara Iran: Banyak Negara yang Ingin Membeli Drone Iran

Selama kunjungan ke Pangkalan Udara Taktis Shahid Yasini di kota pelabuhan Bushehr di selatan Iran pada hari Minggu (9/6), komandan tersebut menyoroti Angkatan Udara Iran, bersama dengan divisi lain dari Angkatan Bersenjata negara itu, telah berhasil memproduksi drone berspektrum luas dengan berbagai jangkauan operasional.

Lebih lanjut Vahedi mencatat, banyak negara asing yang tertarik membeli drone Iran.

Dia menyatakan bahwa industri militer Iran telah mencapai kemajuan besar setelah kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979.

Awal tahun ini, Angkatan Udara Republik Islam Iran menerima pengiriman sejumlah besar drone tempur strategis, pengintaian, penghancuran, dan radar.

Pengiriman pesawat nirawak (UAV) buatan dalam negeri berlangsung dalam sebuah upacara pada tanggal 23 Januari di hadapan Panglima Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dan Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani.

Drone tersebut dirancang dan diproduksi oleh Kementerian Pertahanan Iran bekerja sama dengan Angkatan Darat Iran di tengah sanksi Barat.

Drone tersebut termasuk drone serbaguna Abail-4 dan Ababil-5 yang strategis, yang mampu melakukan semua jenis misi pengintaian, pengawasan, peperangan elektronik, pertempuran, dan pengumpulan data sinyal.

Di antara UAV yang dikirim adalah Arash dan Bavar yang dapat melakukan penghancuran, serta misi serangan jarak jauh dan presisi, serta Karrar, drone bertenaga jet dengan kemampuan untuk melakukan berbagai misi sasaran, pertempuran, dan intersepsi udara.

Drone yang ditingkatkan dilengkapi dengan perlindungan diri, peperangan anti-elektronik, dan sistem navigasi dalam negeri, serta senjata serangan presisi yang cerdas.

Mereka juga memiliki kemampuan khusus dan terkini untuk digunakan dengan senjata lain dan sistem operasi berbasis jaringan.[IT/r]