Serangan Israel Membunuh dan Melukai Beberapa Warga Palestina di Gaza
Story Code : 1135808
"Israel" terus membunuh warga sipil Palestina dalam serangan udara dan tembakan artileri yang terus-menerus dan intens di Jalur Gaza.
Pada Kamis (16/5) malam hingga Jumat (17/5) dini hari, pendudukan Zionis Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Gaza tengah, utara, dan selatan, sekaligus menembaki beberapa wilayah.
Serangan Israel menargetkan rumah warga Palestina yang terletak di kamp pengungsi al-Shati di Gaza barat, sementara quadcopter Israel membakar tenda pengungsi di Rafah barat.
Sebelumnya, seorang pria Palestina tewas sementara dua lainnya terluka dalam pemboman Israel di bundaran al-Awda di Rafah tengah. Hal ini terjadi ketika tembakan artileri Zionis Israel menargetkan wilayah utara kota.
Sejumlah warga sipil Palestina juga terluka di tengah serangan gencar Zionis Israel yang menargetkan Jabalia – tempat pemukiman sengaja diserang – dan tembakan artileri di Gaza utara.
Jabalia sedang dimusnahkan oleh Israel. pic.twitter.com/yjTXmOzMLA
— Orang Palestina (@InsiderWorld_1) 16 Mei 2024
PBB kehabisan tenda dan makanan di Gaza selatan akibat blokade Zionis Israel
Sementara itu, pendudukan telah menutup semua penyeberangan selama lebih dari seminggu, memblokir semua bantuan ke Gaza, di mana warga Palestina sudah menghadapi kelaparan dan rumah sakit ditutup karena kekurangan bahan bakar, sehingga menyebabkan puluhan ribu orang terluka dalam sekarat. Hal ini termasuk pendudukan baru-baru ini di perbatasan Rafah dengan Mesir.
PBB telah kehabisan tenda dan makanan untuk didistribusikan kepada warga Palestina di Jalur Gaza, kata para pejabat PBB kepada The Guardian pada hari Rabu.
Para pejabat PBB melaporkan bahwa gudang-gudang badan-badan tersebut, yang terletak di sebelah selatan Poros Netzarim, yang memisahkan Kota Gaza dan beberapa kota dari seluruh Jalur Gaza di selatan, telah sepenuhnya dikosongkan dan tidak akan diisi kembali jika pendudukan Israel terus melakukan blokade. jalur kemanusiaan.
“Tidak ada tenda di gudang kemanusiaan. Juga tidak ada stok makanan yang tersisa di Program Pangan Dunia atau UNRWA [badan PBB untuk pengungsi Palestina] di selatan [sungai],” kata para pejabat PBB kepada The Guardian.
Kepala sub-kantor Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Gaza, Georgios Petropoulos, mengatakan bahwa dia memperkirakan makanan yang tersedia di pasar dan apa yang telah didistribusikan oleh organisasi tersebut akan segera habis. Pejabat tersebut memperingatkan bahwa “waktunya hampir habis,” dan mendesak pihak berwenang untuk menyediakan “lintasan berkelanjutan yang terbuka untuk pasokan kemanusiaan ke Gaza selatan.”[IT/r]