Erdogan: 'Metode Genosida' Netanyahu Akan Membuat 'Hitler Iri'
Story Code : 1134595
Presiden Turki mengatakan bahwa Hitler membunuh orang di kamp konsentrasi seperti yang dilakukan Netanyahu di "penjara terbuka" di Gaza.
“Apakah mungkin untuk melihat apa yang telah dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Gaza selama berbulan-bulan dan melihat sah-sah saja jika Israel mengebom rumah sakit, membunuh anak-anak, menindas warga sipil, dan membuat orang-orang yang tidak bersalah kelaparan, kehausan, dan kekurangan obat-obatan dalam berbagai alasan? Apa yang dilakukan Hitler di masa lalu? Dia menindas dan membunuh orang-orang di kamp konsentrasi,” kata Erdogan dalam wawancara dengan surat kabar Yunani Kathimerini.
“Bukankah Gaza berubah menjadi penjara terbuka tidak hanya setelah 7 Oktober, tapi juga bertahun-tahun sebelumnya? Bukankah orang-orang di sana dikutuk dengan sumber daya yang terbatas selama bertahun-tahun, hampir seperti kamp konsentrasi? Siapa yang paling bertanggung jawab atas pembunuhan massal yang brutal dan sistematis di Gaza setelah 7 Oktober?"
“Netanyahu telah mencapai tingkat yang akan membuat Hitler iri dengan metode genosidanya. Kita berbicara tentang Zionis Israel; yang menargetkan ambulans, menyerang titik distribusi makanan, dan menembaki konvoi bantuan,” katanya.
Erdogan: Tidak ada perbedaan antara Netanyahu dan Hitler
Ini bukan pertama kalinya presiden Turki menyamakan Netanyahu dengan mendiang pemimpin Nazi.
Pada bulan Desember, Erdogan mengatakan “tidak ada perbedaan” antara tindakan Netanyahu dalam serangan di Gaza dan tindakan Hitler.
“Apa bedanya Anda (Netanyahu) dengan Hitler? (Tindakan) ini akan membuat kita mencari Hitler juga,” ujarnya kemudian. "Apakah ada sesuatu yang dilakukan Netanyahu yang lebih rendah dari Hitler? Tidak."
Beberapa bulan kemudian, Turki mengumumkan penangguhan perjanjian perdagangan dengan entitas pendudukan dengan jumlah korban syuhada di Gaza akibat perang yang sedang berlangsung mendekati 35.000 jiwa.
Pada tanggal 2 Mei, kepemimpinan Turki mengumumkan Ankara menghentikan semua ekspor dan impor ke dan dari Zionis “Israel,” yang mencatat $6,8 miliar pada tahun 2023.
Namun larangan tersebut tidak bersifat permanen. Pihak berwenang Turki menyatakan bahwa pencabutan sanksi bergantung pada keputusan Zionis "Israel" untuk menyetujui gencatan senjata permanen.
“Kami memutuskan untuk menghentikan ekspor dan impor ke dan dari Zionis Israel sampai gencatan senjata permanen tercapai (di Gaza) dan bantuan kemanusiaan diperbolehkan tanpa gangguan,” kata Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat setelah keputusan tersebut diumumkan.[IT/r]