Ketua Hamas Bertemu Erdogan Saat Turki Mencoba Menengahi Perang Gaza
Story Code : 1130045
Ismail Haniyeh bertemu Erdogan di Istanbul pada hari Sabtu (20/4) sehari setelah dia bertemu Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Doha, Qatar, tempat pemimpin Palestina itu bermarkas.
Pertemuan tersebut berlangsung selama lebih dari dua setengah jam, menurut laporan di media Turki yang menyebutkan bahwa Haniyeh dan Erdogan telah membahas serangan Zionis Israel terhadap tanah Palestina serta upaya yang diperlukan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Keduanya juga membahas langkah-langkah untuk mencapai proses perdamaian yang adil dan abadi di Palestina, kata laporan yang mengindikasikan bahwa tidak disebutkan secara langsung mengenai upaya mediasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza selama lebih dari enam bulan.
TRT yang dikelola pemerintah Turki mengatakan bahwa Erdogan mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa Turki “tanpa kenal lelah melanjutkan upaya diplomatik untuk menarik perhatian internasional terhadap penindasan terhadap Palestina”.
Dia juga mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa ketegangan baru-baru ini antara Israel dan Iran tidak boleh mengalihkan perhatian dari penderitaan warga Palestina di Gaza, dan menambahkan bahwa skenario seperti itu hanya akan menguntungkan rezim Zionis Israel.
Namun, pernyataan Erdogan muncul ketika Ankara masih dikritik oleh negara-negara di kawasan karena gagal mengurangi hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Zionis Israel secara signifikan, sebuah tindakan yang menurut mereka dapat memaksa Zionis Israel untuk mengurangi kekejamannya di Gaza.
Kepala diplomat Erdogan, Fidan, melakukan perjalanan ke Doha pada hari Rabu untuk bertemu Haniyeh tepat setelah pihak berwenang Qatar mengatakan mereka akan menilai kembali posisi negara Arab tersebut sebagai mediator antara Hamas dan rezim Zionis Israel.
Para analis mengatakan retorika keras Erdogan terhadap pejabat rezim Zionis Israel juga mempersulit Turki untuk memainkan peran sebagai mediator dalam konflik Gaza.[IT/r]