IDF: Israel Mempertimbangkan Tanggapan terhadap Serangan Iran 

Penanggulangannya bisa berupa “serangan atau tanpa serangan,” kata juru bicara militer, menurut ABC

Tehran meluncurkan beberapa gelombang drone, rudal jelajah, dan rudal balistik ke Zionis Israel selama akhir pekan, sebagai tanggapan atas pemboman kedutaan Iran di Damaskus awal bulan ini. Serangan terhadap konsulat – yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Yerusalem Barat – menewaskan tujuh anggota militer Iran, termasuk dua jenderal berpangkat tinggi.

Iran mengatakan operasi pembalasannya menghancurkan dua pangkalan militer Zionis Israel, meskipun IDF mengklaim pihaknya mencegat 99% dari lebih dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan ke negara itu, dan hanya mengakui “kerusakan kecil” pada Pangkalan Udara Nevatim.

“Hanya karena kami berhasil melakukan intersepsi, kami tidak boleh meremehkan apa yang dilakukan Iran,” kata Lerner. Pemerintah Israel “saat ini sedang meninjau pilihan-pilihan yang ada” setelah “IDF telah menyampaikan apa yang mereka yakini dapat dilakukan,” kata juru bicara tersebut mengutip ABC. Responsnya bisa berupa “serangan atau tidak serangan”, kata Lerner, seraya menambahkan bahwa pemerintah dapat mengambil keputusan paling cepat pada hari Senin (15/4).

Meskipun “emosi memuncak” di antara para pemimpin Zionis Israel setelah serangan udara tersebut, Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu untuk menahan diri dalam upaya menghindari eskalasi militer lebih lanjut, New York Times melaporkan pada hari Minggu (14/4), mengutip seorang pejabat senior pemerintah. .

Iran telah memperingatkan bahwa respons militer akan memicu eskalasi yang lebih besar. Tehran melihat serangan udaranya sukses dan “tidak berniat melanjutkan operasi tersebut,” kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengumumkan pada hari Minggu. Dia memperingatkan bahwa jika Zionis Israel membalas dengan kekuatan, “operasi berikutnya akan jauh lebih luas.”[IT/r]