Qatar: Pemimpin Mossad Meninggalkan Doha tetapi Pembicaraan Berlanjut
Story Code : 1123700
Kepala Mossad David Barnea “telah meninggalkan Doha,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed aAl-Ansari dalam pengarahan rutin, seraya menambahkan bahwa “tim teknis sedang bertemu saat kita berbicara.”
Sementara itu, juru bicaranya mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan kemajuan dalam perundingan gencatan senjata di Gaza, namun Doha tetap optimis.
Dia menambahkan bahwa tujuan utama berikutnya dari perundingan gencatan senjata di Gaza adalah untuk mengirimkan proposal balasan ke Hamas.
Seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri Zionis Israel kemudian mengkonfirmasi kepergian Barnea, dan menambahkan bahwa “tim kerja senior tetap berada di Qatar untuk melanjutkan pembicaraan dan negosiasi.”
Keberangkatan itu diharapkan. Seorang pejabat senior Zionis Israel yang dikutip oleh media Ibrani mengatakan pada hari Senin (18/3) bahwa Barnea akan mengadakan pertemuan hingga larut malam dan kemungkinan akan kembali ke entitas Zionis pada hari Selasa, sementara tim perunding yang terdiri dari pejabat intelijen tetap berada di ibukota Qatar untuk melanjutkan pembicaraan.
Seorang pejabat Israel memperkirakan perundingan di Doha akan memakan waktu setidaknya dua minggu, mengutip dugaan kesulitan yang mungkin dialami delegasi asing Hamas dalam berkomunikasi dengan para pemimpin perlawanan di Gaza.
Putaran baru perundingan pada hari Senin ini merupakan perundingan tidak langsung pertama antara para pejabat Israel dan para pemimpin Hamas sejak bulan suci Ramadhan dimulai pada tanggal 11 Maret. Putaran perundingan sebelumnya berakhir dengan kegagalan setelah pendudukan Israel menolak permintaan Hamas untuk mencapai kesepakatan yang akan menghasilkan kesepakatan. untuk gencatan senjata permanen di Gaza.
Hamas dilaporkan mengajukan serangkaian tuntutan baru pada hari Kamis menjelang perundingan yang direncanakan di Doha, Qatar, termasuk pembebasan ratusan tahanan Palestina dan kemungkinan kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen. Sebagai imbalannya, Hamas akan mulai membebaskan sandera Zionis Israel, termasuk perempuan, orang sakit dan orang tua, serta tentara perempuan Zionis Israel, kata laporan media. Pada tahap kedua, Hamas akan membebaskan sisa sandera dan tentara Israel, menurut laporan media.[IT/r]