“Tahap selanjutnya memerlukan pengelolaan Otoritas atas seluruh wilayah Palestina,” kata Shtayyeh, merujuk pada Jalur Gaza.
“Saya melihat bahwa tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik yang baru,” tambah mantan perdana menteri Otoritas Palestina.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa “Kami akan tetap berkonfrontasi dengan Zionis ‘Israel’ sampai negara Palestina didirikan.”
Menurut laporan sebelumnya, pengunduran diri pemerintahan Shtayyeh akan membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan teknokratis baru, sebagai bagian dari revitalisasi dan reformasi PA.[IT/r]