Ayatollah Khamenei Mengecam AS karena ‘dengan Berani Memveto’ Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Story Code : 1118401
Veto ketiga AS terhadap resolusi Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata di Gaza mengungkapkan “kebohongan klaim peradaban Barat tentang hak asasi manusia dan kemunafikan orang Barat dalam masalah Gaza”, kata Imam Khamenei pada hari Sabtu (24/2).
“Orang-orang Barat, yang membuat keributan dan huru-hara atas eksekusi seorang penjahat, telah menutup mata terhadap pembunuhan 30.000 orang tak bersalah di Gaza, dan AS dengan berani memveto resolusi penghentian pemboman Gaza untuk kesekian kalinya,” ujarnya. dikatakan.
“Ini adalah wajah sebenarnya dari budaya dan peradaban Barat serta demokrasi liberal, yang di permukaannya terdapat politisi-politisi yang berpenampilan rapi dan selalu tersenyum, namun di dalam dirinya, mereka adalah anjing gila dan serigala yang haus darah,” tambahnya.
Ayatollah Khamenei mengibaratkan peradaban Barat dengan “beban berat sebelah yang tidak akan sampai ke rumah”, namun “budaya logika Islam yang lurus dan benar akan menang”.
Rahbar menyinggung situasi Gaza, dengan mengatakan bahwa ini adalah manifestasi dari keajaiban mengandalkan masyarakat dan keyakinan agama.
“Ketabahan kekuatan perlawanan dalam mengecewakan musuh dalam upayanya menghancurkan mereka, serta ketabahan masyarakat Gaza dalam menghadapi pemboman dan bencana menunjukkan kuatnya keyakinan agama orang-orang ini.”
Imam Ali Khamenei juga menyinggung permusuhan mendalam antara Barat dan Republik Islam, dengan mengatakan bahwa masalah paling penting yang dihadapi musuh-musuh ini adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang rakyat Iran dan Islam.
“Musuh-musuh bangsa Iran, berdasarkan perkiraan dan rancangan mereka, yakin bahwa Republik Islam tidak akan merayakan ulang tahunnya yang ke-40,” kata Ayatollah Khamenei.
“Tetapi yang membuat mereka kecewa, kemajuan Iran tidak berhenti dan atas karunia Tuhan, kemajuan ini akan terus berlanjut, bergantung pada upaya dan kemauan masyarakat serta keyakinan agama mereka.”
Ayatollah Khamenei mengenang masa-masa awal gerakan Islam di Iran hingga kemenangan Revolusi Islam dan setelahnya di bawah kepemimpinan Imam Khomeini, mengatakan mendiang pendiri Republik Islam selalu menaruh kepercayaannya kepada rakyat.
Imam Khomeini, kata Pemimpin Iran, menganggap Islam sebagai mazhab dan cara berpikir yang efektif dalam politik dan pengelolaan masyarakat, yang memungkinkannya menciptakan landasan bagi kemajuan Iran dan kelanjutan gerakan-gerakan besar.
“Apa yang membawa pada stabilitas dan kemajuan sistem Islam serta mengatasi banyak hambatan dan konspirasi adalah kombinasi kepercayaan pada republik rakyat dan Islam,” katanya.
“Dan cara untuk mengatasi masalah di masa depan adalah dengan melanjutkan pemikiran ini,” tambah Ayatollah Khamenei.[IT/r]