Pencarian Hind Berakhir Tragis; Ditemukan Tewas di tengah Tumpukan Mayat
Story Code : 1115423
Pencarian Hind Rajab, gadis berusia 6 tahun dari Gaza, yang memohon bantuan dari Bulan Sabit Merah Palestina ketika pasukan pendudukan Zionis Israel menembaki mobil yang dia tumpangi bersama keluarganya 12 hari lalu, berakhir tragis. .
Bulan Sabit Merah Palestina telah mengkonfirmasi bahwa Hind ditemukan tewas bersama dengan mayat lima anggota keluarganya, di lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza, di dalam kendaraan yang dikelilingi oleh tank Zionis Israel.
Sayangnya penantian penuh harapan itu telah berakhir, sama seperti Zionis “Israel” yang mengakhiri hidup seorang anak tak berdosa lainnya di #Gaza.
12 hari setelah dilaporkan hilang, jenazah Hind Rajab yang berusia enam tahun ditemukan, bersama dengan jenazah lima anggota keluarganya, di Tal al-Hawa… pic.twitter.com/kC0cbmhTVO
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 10 Februari 2024
Lebih rincinya, Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa ambulans yang diberangkatkan untuk menyelamatkan Hind dan saudara perempuannya yang menghubungi PRCS untuk meminta bantuan ditemukan dibom di daerah Tal al-Hawa Kota Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya awak kapal Yusuf Zeino dan Ahmed Al-Madhoun, 12 hari setelah kehilangan kontak dengan mereka.
Orang-orang yang berdedikasi ini telah hilang sejak melakukan misi penyelamatan untuk anak yang terperangkap, Hind Rajab, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Kebrutalan IOF terekam dalam video
Hind, bersama pamannya, istrinya, dan keempat anaknya, berada di dalam kendaraan mencoba mencari tempat aman di Gaza utara ketika mereka menjadi sasaran tembakan Zionis Israel, seperti dilansir PRCS.
Sepupu Hind yang berusia 15 tahun, Layan Hamadeh, mengajukan permohonan yang menyedihkan untuk meminta bantuan layanan darurat, sebuah seruan yang direkam oleh PRCS dan kemudian dibagikan di media sosial. Dalam rekaman tersebut, remaja tersebut terdengar berbicara kepada seorang paramedis, sambil menangis mencari bantuan dan merinci keberadaan tangki di dekatnya.
“Mereka menembaki kami. Tank itu tepat di sebelah saya. Kami di dalam mobil, tank di sebelah kami,” teriak Layan, di tengah suara tembakan keras yang terdengar di latar belakang.
Setelah Layan terdiam, rentetan tembakan terhenti. Paramedis mencoba berkomunikasi dengannya, berulang kali berkata, "Halo? Halo?" Sayangnya, tidak ada tanggapan.
Kesepian, dipenuhi rasa takut, dan terkurung di dalam mobil bersama jenazah anggota keluarganya yang tak bernyawa, Hind segera mencari bantuan.[IT/r]