0
Wednesday 17 January 2024 - 04:00
Yaman dan Gejolak Laut Merah:

Pejabat Yaman: Pasukan AS dan Inggris Tidak Bisa Lagi Melewati Selat Bab el-Mandeb

Story Code : 1109577
Yemenis take part in a protest in the streets of the Red Sea port city of Hudaydah
Yemenis take part in a protest in the streets of the Red Sea port city of Hudaydah
Mohammed al-Bukhaiti, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarullah, mengeluarkan peringatan tersebut pada hari Senin (15/1) setelah Amerika Serikat dan sekutunya mengebom Yaman di tengah rasa frustrasi terhadap operasi angkatan laut anti-Zionis Israel di Laut Merah.

Dia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Yaman sedang mengembangkan kemampuan rudal mereka untuk segera menghadirkan kejutan baru.

“Pasukan AS dan Inggris tidak bisa lagi melewati Selat Bab al-Mandeb,” sebuah titik penghubung rute laut yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan juga Samudera Hindia, tambahnya.

“Poros Perlawanan telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut. Amerika akan menyesali tindakan agresi mereka terhadap Yaman dan mereka akan menjadi pihak yang kalah.”

AS dan Inggris, yang didukung oleh Bahrain, Australia, Kanada dan Belanda, menyerang lebih dari 60 sasaran di hampir 30 lokasi di Yaman pada hari Jumat (12/1), menewaskan lima orang dan melukai enam lainnya.

Pada hari Sabtu (13/1), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa “tindakan lanjutan” dilakukan terhadap fasilitas radar Yaman oleh kapal perusak Angkatan Laut USS Carney menggunakan rudal serangan darat Tomahawk.

Bukhaiti mengatakan bahwa pasukan Yaman mampu menghadapi Amerika dan mereka akan memblokir jalur kapal Amerika dan Zionis Israel melalui Laut Merah.

Sebelumnya pada hari Senin (15/1), pasukan Yaman menyerang kapal kontainer milik AS dengan rudal balistik di lepas pantai Yaman di Teluk Aden.

CENTCOM mengatakan bahwa serangan terhadap Gibraltar Eagle “tidak menyebabkan cedera atau kerusakan signifikan” dan kapal tersebut “melanjutkan perjalanannya.”

Operasi itu terjadi dua jam setelah rudal balistik lainnya ditembakkan ke arah selatan Laut Merah.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengatakan semua kapal dan kapal perang Amerika dan Inggris yang berpartisipasi dalam agresi tersebut adalah “target musuh.”

Zionis Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober menyusul operasi bersejarah yang dilakukan kelompok perlawanan Hamas Palestina melawan entitas pendudukan.

AS telah menawarkan dukungan tanpa henti kepada Zionis Israel selama serangan gencar yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 24.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 60.834 lainnya.

Sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang terkepung, angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang pemiliknya terkait dengan Zionis Israel atau mereka yang pergi ke dan dari pelabuhan di wilayah pendudukan.

Sebagai tanggapan, AS telah membentuk koalisi militer melawan pasukan Yaman di Laut Merah dan membahayakan navigasi maritim di jalur air strategis tersebut.[IT/r]
Comment