0
Tuesday 12 December 2023 - 01:29
Yordania - Zionis Israel:

Yordania: “Israel” Tidak Bisa Menang

Story Code : 1101988
Ayman Safadi Jordan Foreign Minster
Ayman Safadi Jordan Foreign Minster
Berbicara pada hari Minggu (10/12) di Forum Doha – pertemuan tahunan para diplomat di ibu kota Qatar – Ayman Safadi mengatakan tujuan agresi entitas Zionis “Israel” terhadap Hamas adalah untuk mengusir penduduk Palestina, bukan untuk mengalahkan kelompok perlawanan.

Kehancuran di Gaza dalam dua bulan terakhir “merupakan indikasi kebijakan Zionis 'Israel' yang tampaknya bertekad untuk mengusir penduduk” di daerah kantong tersebut, katanya, seraya menambahkan bahwa para pejabat tinggi Zionis “Israel”, termasuk yang disebut Menteri “Nasional” Keamanan” Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, cukup berterus terang mengenai niat tersebut.

Safadi mengemukakan pemungutan suara pada hari Jumat (8/12) di Dewan Keamanan PBB, di mana AS memveto proposal negara-negara Arab yang mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Ini adalah satu-satunya pemungutan suara yang menentang, dengan sekutu Amerika, Inggris, menjadi satu-satunya anggota dari 15 negara anggota yang abstain.

Diplomat utama Yordania mencatat bahwa meskipun ada hak veto, Washington secara terbuka menyerukan entitas tersebut untuk mengubah taktik militernya.

“Sederhananya, Zionis ‘Israel’ menentang semua orang – sekutunya, hukum internasional, dan PBB,” katanya. “Zionis ‘Israel’ telah menciptakan sejumlah kebencian yang akan menghantui kawasan ini dan akan menentukan generasi mendatang. Hal ini merugikan rakyatnya sama besarnya dengan dampaknya terhadap semua orang di kawasan ini.”

Menteri tersebut menyalahkan pendudukan entitas tersebut di wilayah Palestina dan hambatan sistematis terhadap pembentukan negara Palestina sebagai akar penyebab permusuhan.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang menghadiri acara di Qatar melalui tautan video, mengatakan bahwa AS telah memblokir beberapa proposal gencatan senjata di Gaza di PBB. Dia menyebut status negara Palestina yang belum terselesaikan sebagai “satu-satunya faktor paling berbahaya yang memicu ekstremisme di Timur Tengah.”

Entitas tersebut melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Zionis “Israel” selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Agresi Zionis “Israel” sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 18.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 49.000 orang juga terluka.[IT/r]
Comment