Ben-Gvir Mengharapkan Penjara Bawah Tanah Digunakan untuk Menahan Tahanan Perlawanan
Story Code : 1101314
Menteri Kepolisian Zionis Israel Itamar Ben-Gvir dilaporkan telah mengarahkan Komisaris Layanan Penjara pendudukan Zionis Israel, Katy Perry, untuk mempersiapkan penahanan tersangka pejuang Perlawanan Palestina yang ditahan selama Operasi Banjir Al-Aqsa.
Lokasi yang diusulkan adalah sayap bawah tanah "penjara Nitzan" yang jarang digunakan di pusat kota "Ramle", menurut laporan media Zionis Israel.
Menurut Ynet, sekitar 100 warga Palestina dapat ditempatkan di sayap bawah tanah, sesuai penilaian.
Pada 17 Oktober, Perry menyatakan bahwa "Israel" menahan sekitar 118 "pejuang melanggar hukum" dari Gaza, mengacu pada pejuang Palestina. Namun, angka terbarunya belum diungkapkan.
Mengomentari masalah ini, Ben-Gvir, yang mengawasi layanan penjara melalui kantornya, menyatakan, "Pendekatan kami saat ini adalah memberikan kondisi minimal bagi para pembunuh keji ini."
Pendudukan Israel melakukan kampanye penculikan terhadap laki-laki #Palestina di tempat penampungan #PBB, orang-orang tersebut ditelanjangi di jalanan dalam cuaca dingin, dan orang-orang ini dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia EuroMed Rami Abdu juga melaporkan massa… pic.twitter.com/6aiXOktCtY
— Al Mayadeen Bahasa Inggris (@MayadeenEnglish) 7 Desember 2023
Hal ini terjadi tak lama setelah pendudukan Israel dilaporkan melakukan kampanye penculikan yang menargetkan warga Gaza yang tinggal di tempat penampungan PBB, orang-orang tersebut ditelanjangi di jalan-jalan dalam cuaca dingin, dan kemudian dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Simulatnoulsy, Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia EuroMed Rami Abdu juga melaporkan adanya eksekusi massal terhadap puluhan pria Palestina di Gaza Utara.
Tahanan Palestina dalam kondisi yang mengerikan; Penangkapan di Tepi Barat meroket
Kantor berita WAFA melaporkan Minggu lalu bahwa enam tahanan Palestina yang ditahan di penjara Zionis Israel disiksa sampai mati oleh pendudukan Zionis Israel, mengutip pernyataan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.
Hal ini terjadi sebagai bagian dari kampanye sistematis penyerangan terhadap tahanan dan tahanan Palestina sejak 7 Oktober.
Enam warga Palestina yang menjadi syahid akibat penyiksaan Zionis Israel adalah Omar Daraghmeh dari Tubas, Arafat Hamdan dari Ramallah, Majed Zaqoul dari Gaza, Abdel Rahman Marei dari Salfit, Thaer Abu Assab dari Qalqilya, dan seorang syahid yang identitasnya tidak diungkapkan.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa selain penyiksaan yang kejam, otoritas penjara pendudukan juga melakukan tindakan keras terhadap warga Palestina yang ditahan dengan mengirim mereka ke isolasi dan mencegah mereka dari segala bentuk komunikasi dengan dunia luar, termasuk dengan anggota keluarga dan pengacara mereka.
Perlu dicatat bahwa Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa sebagai hasil dari kampanye penangkapan terbaru sejak 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang baru ditahan melebihi 3.480 orang, dan menambahkan bahwa di antara mereka terdapat 147 perempuan, termasuk mereka yang ditangkap dari wilayah pendudukan tahun 1948 dan Jalur Gaza.
Dengan membandingkan kesaksian para sandera Zionis Israel dan #tahanan Palestina yang dibebaskan, kita dapat dengan jelas melihat wajah sebenarnya dari penjajah brutal tersebut.#Palestina pic.twitter.com/NjAg5v4u3e
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 1 Desember 2023
Sementara itu, Hamas menunjukkan pendekatan yang manusiawi ketika menghadapi tawanan Zionis Israel yang diperlakukan dengan hati-hati, menerima perbekalan seperti makanan dan perawatan medis. Hamas menunjukkan kebaikan dan keramahan dalam interaksi mereka dengan orang-orang yang berada di bawah pengawasan mereka.
Dunia memuji perlakuan Hamas terhadap para tawanan dan menyatakan keheranannya atas bagaimana para tawanan mengucapkan selamat tinggal kepada pejuang Perlawanan Hamas dengan tanda-tanda jelas yang menunjukkan kesehatan mereka yang baik. Video menggambarkan para tawanan melambaikan tangan sambil tersenyum, mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pejuang Perlawanan.[IT/r]