Mejabat Militan Palestina: Mata-mata Israel Terungkap di Iran
Story Code : 1099413
Pejuang Jihad Islam menyita server yang berisi rincian jaringan spionase, klaim utusan kelompok tersebut untuk Iran
Selama serangan tanggal 7 Oktober, “perlawanan berhasil membawa server intelijen rezim Zionis Israel ke Gaza,” Abu-Sharif mengumumkan di sebuah acara di Tehran, menurut media Iran.
“Server berisi nama-nama banyak mata-mata, bahkan mereka yang berada di Republik Islam [Iran],” tambahnya.
Jihad Islam adalah kelompok militan terbesar di Gaza setelah Hamas, meskipun mereka juga mempunyai kehadiran yang signifikan di Tepi Barat. Berbeda dengan Hamas, Jihad Islam tidak mempunyai sayap politik, dan hanya berkonsentrasi pada perjuangan bersenjata melawan Zionis Israel. Sejumlah pejuang Jihad Islam yang jumlahnya tidak diketahui bergabung dalam serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, menyerbu desa-desa dan instalasi militer di dekat perbatasan Gaza dan menyandera sekitar 30 orang kembali ke daerah kantong Palestina.
Pada tanggal 5 November, kantor berita milik negara Iran, IRNA, mengumumkan penangkapan tiga mata-mata yang bekerja untuk Mossad, badan intelijen Zionis Israel. Meskipun penangkapan terjadi hampir sebulan setelah dugaan penyitaan server, tidak jelas apakah database tersebut berperan. IRNA melaporkan, para tersangka ditangkap di wilayah pegunungan perbatasan Afghanistan dalam operasi gabungan antara otoritas Iran dan Afghanistan.
Iran dan Zionis Israel sering menuduh satu sama lain melakukan spionase, dan kedua negara sering mengklaim telah menangkap mata-mata masing-masing. Setelah media Saudi menerbitkan sebuah video yang konon menunjukkan interogasi seorang panglima militer Iran oleh agen Mossad pada bulan Juli lalu, Kementerian Intelijen Tehran mengklaim bahwa mereka telah menangkap “jaringan agen” dari Zionis Israel yang diduga mempersiapkan “operasi sabotase dan teroris” di Iran.[IT/r]