0
Thursday 30 November 2023 - 00:49
Palestina vs Zionis Israel:

Gencatan Senjata Sementara di Gaza di Hari Terakhir seiring Munculnya Bocoran Perpanjangan

Story Code : 1099117
Israeli captive being released by Hamas and Islamic Jihad fighters at Rafah Crossing
Israeli captive being released by Hamas and Islamic Jihad fighters at Rafah Crossing
Menurut kebocoran yang dilaporkan oleh Al-Jazeera, pembicaraan mengenai perpanjangan gencatan senjata membahas hal ini “dalam lima kategori: tawanan Zionis Israel; laki-laki lanjut usia yang terlalu tua untuk menjadi tentara cadangan; tentara wanita; tentara cadangan; dan kemudian jenazah warga Zionis Israel yang dibunuh sebelum atau selama ditawan.”

“Tampaknya ada suara-suara positif yang datang dari Hamas mengenai hal ini,” tambah Al-Jazeera, mencatat bahwa “ada banyak tekanan dari kelompok sayap kanan di Zionis Israel, yang sebenarnya mengendalikan pemerintah, bahwa gencatan senjata ini tidak boleh dilakukan terus menerus tanpa batas waktu.”

Sementara itu, Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa otoritas pendudukan sedang mempertimbangkan perpanjangan gencatan senjata.

“Itu tergantung pada tindakan Hamas,” kata seorang pejabat politik Israel.

Qatar, yang memediasi kesepakatan gencatan senjata, pada hari Selasa menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Mossad Israel dan CIA untuk melakukan pembicaraan.

Rilis Keenam

Sebanyak 30 tahanan Palestina lainnya akan dibebaskan pada hari Rabu untuk 10 tawanan Israel, media melaporkan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menerima daftar nama warga Zionis Israel yang dijadwalkan akan dirilis Hamas hari ini, kelompok sandera keenam yang akan dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata sementara.

Pernyataan Zionis Israel mengatakan “keluarga orang-orang yang ada dalam daftar tersebut telah diberitahu,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya pada hari Selasa (28/11), gelombang kelima tahanan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran. Hamas membebaskan 10 sandera Zionis Israel dan dua warga negara Thailand, dengan imbalan 30 tahanan Palestina.

Para tawanan Zionis Israel diserahkan oleh Brigade Al-Qassam Hamas dan Brigade Al-Quds sekutu Jihad Islam ke Palang Merah.

Klub Tahanan Palestina mengatakan 15 perempuan dan 15 anak di bawah umur telah dibebaskan.

Setelah dibebaskan dari penjara pendudukan Zionis Israel melalui kesepakatan perlawanan, kata-kata pertama dari ayah tahanan, Qassam Attoun muda, dipenuhi dengan kekhawatiran: ‘Di mana berat badanmu hilang? Mereka tidak memberimu makan, bukan?’

Kata-kata ini menyoroti… pic.twitter.com/WjzTmrkmQX
– Jaringan Berita Quds (@QudsNen) 28 November 2023

Lebih Banyak Pelanggaran Gencatan Senjata

Di sisi lain, beberapa insiden penembakan dilaporkan dilakukan oleh tentara pendudukan Zionis Israel di seluruh Jalur Gaza yang melanggar gencatan senjata sementara.

Pasukan Zionis Israel “menembaki kapal Palestina yang mencoba melaut dari pantai Deir el-Balah. Perahu kembali ke pantai,” kata Amir Bohbot, koresponden situs berita Walla Israel, seraya mencatat bahwa penembakan itu adalah insiden kedua pada hari Rabu.

Sebelumnya, tiga warga Palestina terluka, satu diantaranya luka parah, ketika pasukan pendudukan di Beit Hanoun melepaskan tembakan ke arah mereka di wilayah utara jalur yang terkepung.

Situasi Kemanusiaan yang Bencana

Direktur Jenderal Rumah Sakit di Gaza Mohammad Zaqout mengatakan bahwa rumah sakit di utara Jalur Gaza termasuk rumah sakit Al-Shifa, Kamal Adwan, dan al-Ahli belum menerima bahan bakar.

Dia menambahkan bahwa rumah sakit lapangan yang masuk ke Gaza saat ini tidak beroperasi meskipun ada kebutuhan yang mendesak.

Pejabat tersebut memperingatkan bahwa kekurangan air dan bahan-bahan yang berhubungan dengan kebersihan akan meningkatkan risiko epidemi.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan bahwa bantuan yang dikirimkan ke Gaza tidak cukup untuk mengatasi tingkat kelaparan.

Organisasi tersebut memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza adalah bencana besar dan “kita menghadapi risiko kelaparan.”

“6 hari tidak cukup untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan, masyarakat Gaza kekurangan makanan,” tambah WFP.[IT/r]
Comment