0
Monday 20 November 2023 - 00:56
Turki - Zionis Israel:

Türki: Saatnya Berterus Terang Mengenai Status Nuklir Israel 

Story Code : 1096833
Turkish President Recep Tayyip Erdogan speaks at an event in Berlin
Turkish President Recep Tayyip Erdogan speaks at an event in Berlin
Dunia harus mengetahui kebenaran “sebelum terlambat,” kata Presiden Recep Tayyip

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari Jerman, pemimpin Turki tersebut mencatat bahwa Israel termasuk di antara sedikit negara yang bukan pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir tahun 1968.

Erdogan mengatakan Ankara akan meminta Badan Energi Atom Internasional untuk menyelidiki apakah negara Yahudi tersebut memiliki persenjataan nuklir.

“Melangkah maju dalam hal ini sangat penting dalam hal menyeimbangkan kepentingan strategis di kawasan. Kami akan terus memberikan tekanan [pada Zionis Israel],” kata Erdogan. “Senjata nuklir Zionis Israel harus diperiksa tanpa keraguan sebelum terlambat. Kami akan menindaklanjutinya. Saya juga menyerukan komunitas internasional untuk tidak membiarkan hal ini terjadi.”

Meskipun para ahli secara luas percaya bahwa Israel memiliki program senjata nuklir, negara tersebut tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keberadaannya.

Menteri Warisan Budaya Amihai Eliyahu menimbulkan kemarahan di seluruh dunia Muslim bulan ini ketika ia melontarkan gagasan untuk menjatuhkan “bom nuklir” di Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netahyau memberhentikan menteri tersebut dari rapat kabinet menyusul komentarnya.

Erdogan mengkritik keras tindakan Zionis Israel di Gaza, menjulukinya sebagai “negara teror” dan menuduh Pasukan Pertahanan Zionis Israel melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina. Netanyahu menanggapinya dengan menuduh presiden Turki mendukung “negara teroris Hamas.”

Putaran kekerasan antara Zionis Israel dan Hamas saat ini pecah pada tanggal 7 Oktober ketika militan Palestina menyerang komunitas Zionis Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang. Zionis  Israel membalasnya dengan serangan udara dan invasi darat ke Gaza. Lebih dari 12.000 warga Gaza tewas akibat pemboman tersebut, menurut pejabat setempat.[IT/r]
Comment