Media 'Israel': Perkembangan di Hari Minggu Adalah Penanda Aib Bagi 'Israel' 

Peristiwa yang terjadi hari ini menandai bentrokan paling intens sejak pertempuran terjadi di utara, kata pembawa berita Channel 12 Zionis ‘Israel’ pada hari Minggu (12/11) mengacu pada meningkatnya operasi Hizbullah.

Nir Dvori, koresponden militer untuk Channel 12, mengatakan bahwa perkembangan hari Minggu adalah sebuah tanda rasa malu bagi Zionis ‘Israel’, dan menambahkan bahwa Hizbullah telah melewati garis merah yang dibicarakan oleh Gallant.
 
Menteri perang sebelumnya mengatakan bahwa masyarakat Zionis ‘Israel’ akan tahu jika Hizbullah melewati garis merah ketika ibu kota Lebanon, Beirut dibom.

“Jika Nasrallah melakukan kesalahan, nasib Beirut akan seperti nasib Gaza,” klaim Gallant setelah Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah memberikan pidato memperingati Hari Syahid pada hari Sabtu (11/11).

Selain itu, Dvori menunjuk pada 24 pemukiman yang dievakuasi di wilayah utara Palestina yang diduduki dan meningkatnya jumlah korban tewas tentara pendudukan ‘Israel’, sebagai akibat dari operasi Hizbullah. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa konfrontasi di wilayah utara Palestina yang diduduki sama berbahayanya bagi Zionis “Israel” seperti yang terjadi di Jalur Gaza.

Koresponden saluran TV Zionis ‘Israel’ dari wilayah utara Palestina yang diduduki, Gay Varon, mengatakan bahwa meskipun ada peringatan dari Gallant kepada Hizbullah, kelompok tersebut terus meningkatkan serangannya ke arah posisi Zionis ‘Israel’.

Dia juga mengungkapkan bahwa para pemukim di wilayah utara Palestina yang diduduki mempertanyakan sikap pemerintah Zionis ‘Israel’ yang berpuas diri dan kurangnya tindakan.

Menurut koresponden, para pemukim bertanya, “Apa yang harus terjadi sehingga pemerintah memutuskan untuk membatasi Hizbullah, yang melakukan apa yang diinginkannya dan menembak sesuai keinginannya?”[IT/r]