Presiden Iran: Kecaman terhadap Israel di Majelis Umum PBB Merupakan Pencapaian Penting
Story Code : 1092123
“Pemungutan suara positif dari negara-negara [sebagian besar anggota] terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk kejahatan rezim Zionis [terhadap warga Palestina di Gaza] meskipun ada semua ancaman dan janji yang diberikan oleh sistem arogan [global] merupakan pencapaian yang penting,” Ebrahim Raisi mengatakan saat berpidato di sidang Kabinet pada hari Minggu (29/10).
Pada hari Jumat (27/10), Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan penerapan “gencatan senjata kemanusiaan” segera di Jalur Gaza, yang telah dilanda perang tanpa henti dan menghancurkan oleh rezim Zionis Israel selama tiga minggu terakhir.
Majelis memberikan suara mendukung resolusi yang telah dirancang oleh negara-negara Arab, dengan 120 suara mendukung, sementara 45 suara abstain dan 14 suara, termasuk Zionis Israel dan Amerika Serikat, memilih tidak.
Mereka mengadopsi “seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan segera, jangka panjang, dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan.”
Pemungutan suara di Majelis Umum terjadi setelah Dewan Keamanan PBB empat kali gagal mengambil tindakan dalam dua minggu terakhir karena Amerika Serikat berulang kali memberikan hak veto terhadap resolusi yang relevan.
Di bagian lain sambutannya, Raisi menekankan bahwa seluruh umat Islam dan masyarakat bebas di dunia mendukung rakyat Palestina yang tertindas.
“Mengadakan pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) adalah langkah lain untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis, yang harus dilanjutkan sampai hasil akhir diperoleh,” kata presiden Iran.
Dia mencatat bahwa meskipun mesin perang Zionis Israel – di bawah manajemen politik, media dan keamanan Amerika Serikat – sedang berjuang untuk mendapatkan kembali prestise rezim yang hilang, para pejuang Palestina dan kelompok perlawanan memiliki keunggulan di medan perang.
“Langkah rezim Zionis baru-baru ini untuk menyusup ke Gaza sejauh ini telah gagal dan menimbulkan banyak korban jiwa [pada pasukan Israel], dan menurut penilaian para pemimpin perlawanan, jika tindakan ini terus berlanjut, Gaza pasti akan berubah menjadi rawa bagi pasukan Zionis,” kata presiden Iran.
Dia menambahkan bahwa dengan menangkis serangan darat Israel di Gaza, para pejuang Palestina “menciptakan sebuah epik besar,” yang menimbulkan kekalahan kedua pada rezim Zionis selama beberapa minggu terakhir, yang bahkan lebih besar dari kekalahan pertama mereka dalam menghadapi Operasi Badai al-Aqsa.
“Pukulan ini sangat mengejutkan sehingga beberapa analis Amerika menggambarkannya sebagai keruntuhan keamanan dan politik rezim ini,” kata Raeisi.
Rezim Israel telah melancarkan perang brutal terhadap Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas dan gerakan perlawanan lainnya yang berbasis di Gaza, Jihad Islam, melancarkan operasi terbesar mereka melawan entitas pendudukan selama bertahun-tahun. Serangan mendadak Palestina, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, terjadi sebagai tanggapan atas kejahatan rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Jumlah korban tewas di Gaza sejak dimulainya agresi Israel telah melebihi 8.000 jiwa, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.[IT/r]