0
Thursday 26 October 2023 - 14:25
Rusia - AS:

Rusia dan China Memveto Resolusi yang Dirancang AS untuk Mendukung Serangan Israel

Story Code : 1091207
Russian Ambassador to the UN, Vassily Nebenzia, votes against a US-drafted pro-Israeli resolution
Russian Ambassador to the UN, Vassily Nebenzia, votes against a US-drafted pro-Israeli resolution
Draf tersebut diajukan untuk pemungutan suara pada hari Rabu (25/10). Uni Emirat Arab juga memberikan suara tidak, sementara 10 anggota memilih mendukung dan Brasil serta Mozambik abstain.

Zionis Israel melancarkan perang dahsyat pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan Operasi Badai al-Aqsa, sebuah serangan mendadak di wilayah pendudukan, sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap rakyat Palestina. Perang tersebut telah menewaskan 6.546 warga Palestina, termasuk 2.704 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Dewan kemudian memberikan suara pada resolusi yang dirancang Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan mendesak Tel Aviv untuk segera membatalkan perintahnya terhadap warga sipil Palestina untuk menuju ke Gaza selatan.

Hanya Rusia, China, UEA, dan Gabon yang memberikan suara mendukung rancangan tersebut, sementara sembilan anggota abstain dan Amerika Serikat serta Inggris memberikan suara tidak.

Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China untuk dapat diadopsi.

Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kematian ribuan anak di Jalur Gaza tidak cukup untuk membuat Barat mendukung resolusi yang menuntut gencatan senjata di wilayah pesisir yang terkepung.

“Ini adalah hal yang paling jelas dan sederhana untuk dilakukan dalam situasi ini: Cukup dengan menghasilkan pernyataan, resolusi, dokumen yang berisi seruan terpadu untuk gencatan senjata, penyelesaian situasi, dan sebagainya,” katanya dalam wawancara dengan Radio Sputnik. .

“Bahkan angka-angka ini (jumlah kematian di antara anak-anak Palestina) tidak dapat memaksa kekuatan politik tertentu di Barat untuk sadar dan menyadari apa yang sedang terjadi,” sesal Zakharova.[IT/r]
Comment