IslamTimes - Secara terpisah pada hari Kamis (12/10), kantor kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bahwa pemboman Zionis Israel di Jalur Gaza sejak Sabtu (7/10) telah menimbulkan kerusakan pada lebih dari 12.600 rumah di wilayah pesisir tersebut.
Dia menambahkan bahwa 1.000 rumah rata dengan tanah dan 560 unit rumah lainnya mengalami kerusakan serius, sehingga tidak dapat dihuni.
Banyak masyarakat miskin di wilayah tersebut menghadapi kekurangan air, bahan bakar dan pasokan medis, karena 13 rumah sakit di sana hanya beroperasi sebagian karena kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang sangat penting.
Dikatakan bahwa berkurangnya pasokan air karena pengetatan Israel terhadap wilayah tersebut telah mengakibatkan kekurangan air yang parah bagi lebih dari 650.000 orang di wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa.
Ketika sistem pembuangan limbah rusak, air limbah yang berbau busuk dibuang ke jalan-jalan dan menimbulkan bahaya kesehatan, tambah OCHA.
Tidak ada air dan bahan bakar untuk Gaza sampai tawanan Israel kembali: Menteri
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Menteri Energi Zionis Israel Israel Katz mengatakan tidak ada sumber daya dasar, termasuk listrik dan bahan bakar, atau bantuan kemanusiaan yang akan diizinkan masuk ke Gaza sampai Hamas melepaskan semua warga Zionis Israel yang mereka tangkap.
“Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Saklar listrik tidak akan dinyalakan, keran air tidak akan dibuka, dan truk bahan bakar tidak akan masuk sampai para korban Zionis Israel yang diculikan dipulangkan,” katanya di X.
Hingga Kamis, lebih dari 1.200 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan udara Israel selama lima hari di Gaza, wilayah yang terkepung di Mediterania.
Kepala hak asasi manusia PBB pada hari Selasa (10/10) memperingatkan bahwa penerapan blokade total Israel terhadap Jalur Gaza merupakan kejahatan perang dan melanggar hukum internasional.[IT/r]