0
Sunday 8 October 2023 - 14:32

Operasi Badai Al-Aqsa: Infiltrasi Jauh ke dalam Wilayah Pendudukan

Story Code : 1086840
Operasi Badai Al-Aqsa: Infiltrasi Jauh ke dalam Wilayah Pendudukan
Dilansir dari Alwaght, komandan Brigade Al-Qassam Mohammad al-Deif mengumumkan bahwa telah ditembakkan lebih dari 5.000 rudal dan roket ke posisi musuh, bandara dan benteng mereka. Itu pun masih dalam tahap pertama Operasi Badai Al-Aqsa. 

Mohammad menegaskan bahwa wakktu bagi rezim Israel untuk melakukan kejahatan tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir. Mereka sudah membunuh dan melukai ratusan orang 

Dia meminta setiap orang Palestina yang mempunyai senjata harus keluar membantu operasi tesebut. 

Layaknya nama operasi, rezim Israel mengakui betapa dahsyatnya operasi tersebut. Juru bicara militer Israel  melaporkan bahwa Hamas melancarkan operasi “gabungan” yang mencakup penembakan roket dan infiltrasi ke wilayah pendudukan.

Infiltrasi yang jauh ke dalam pemukiman pendudukan dan telah menyulut kepanikan dan kebingungan di antara para pemukim dan militer Israel; menjadi yang pertama dalam sejarah perjuangan Palestina.  

Bahkan sejumlah pasukan perlawanan juga mendarat di beberapa wilayah pendudukan menggunakan paralayang dan terlibat bentrokan dengan musuh Israel. Dikatakan sebuah kantor polisi berhasil direbut oleh pejuang Palestina. 

Serangan siber pun tak ketinggalan. Ahmad Abdul Rahman, seorang analis militer, mengatakan kepada jaringan berita Al-Mayadeen bahwa ada informasi tentang serangan siber Palestina terhadap sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Ini berarti roket Hamas akan menjadi sulit dideteksi apalagi dicegat dan ini dapat memberikan pukulan yang menyakitkan bagi rezim Israel.

Dalam penyusupan tersebut, setelah menguasai jalan-jalan di kota-kota Israel di sekitar Gaza,  pasukan perlawanan berhasil 35 orang Israel.

Sebuah tank Merkava kebanggaan Israel juga berhasil disita oleh Palestina dan sebuah tank lainnya dibakar. Sebuah kendaraan lapis baja militer Israel disita dan dibawa ke Jalur Gaza.

Operasi Badai Al-Aqsa menjadi operasi anti Israel paling serius sejak Operasi Pedang Al-Quds yang terjadi pada Mei 2021. Jika dulu hanya berbekal senjata ringan, kini pasukan perlawanan menggunakan rudal dan drone.

Begitu operasi berlangsung, sirine di kota-kota selatan dan tengah Israel segera mengaung. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa mereka dalam keadaan perang dan meminta digelar rapat darurat segera. 

Menhan Yoav Gallant mengumumkan keadaan darurat di wilayah 80 km dari Gaza. Dia juga menarik sejumlah besar pasukan cadangan untuk melawan operasi tersebut; karena dalam beberapa bulan terakhir sekitar 10.000 pasukan cadangan dari Pasukan Khusus dan pilot telah menentang pemerintah hingga memicu kesenjangan di tubuh militer.

Israel memutus jaringan internet di selatan wilayah pendudukan demi mencegah beredarnya banyak foto dan video korban luka dalam operasi tersebut. Media Israel juga melaporkan penutupan Bandara Internasional Ben-Gurion Gurion dan penangguhan penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sebuah video menunjukkan bagaimana massa Israel tergopoh-gopoh melarikan diri dari daerah konflik dan ribuan orang bergegas ke tempat perlindungan untuk menghindari rudal perlawanan.

Meski pejabat Israel mengatakan bahwa Hamas akan membayar mahal serangan tersebut, tapi pada dasarnya mereka kebingungan dan kehilangan inisiatif. Penembakan 5.000 roket dalam 20 menit dengan sangat baik itu mengungkapkan kemampuan kelompok perlawanan. 

Seruan Hamas pada semua orang Palestina untuk membantu operasi tersebut disambut baik. Sayap militer Jihad Islam Saraya Al Quds mengatakan mereka merupakan bagian dari perang tersebut dan bahu membahu dengan Hamas sampai menang. 

Kelompok perlawanan di Tepi Barat juga menyuarakan solidaritas terhadap warga Gaza.

Ketua Hamas Ismail Haniyeh merujuk pada operasi tersebut, dengan mengatakan bahwa “ini adalah badai yang dimulai dari Gaza dan akan mencakup wilayah lain.”

Beberapa sumber dan data menyatakan bahwa Hizbullah Lebanon dan seluruh Poros Perlawanan akan memasuki pertempuran melawan rezim Israel dalam beberapa jam ke depan.[IT/AR]
Comment