0
Sunday 8 October 2023 - 04:27
AS - China:

WSJ: AS Merencanakan Pengurangan Besar-besaran Pasukan Khusus di tengah Peralihan dari Asia Barat

Story Code : 1086748
US military personnel at Camp Swift, outside the Iraqi city of Makhmour, Mosul.jpg
US military personnel at Camp Swift, outside the Iraqi city of Makhmour, Mosul.jpg
Pentagon berencana untuk memotong 10 persen dari Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS (SOCOM) dan mengalihkan fokusnya dari Asia Barat ke wilayah yang mereka anggap sebagai ancaman yang semakin besar yang kini ditimbulkan oleh China.

Singkatnya, pengurangan personel Pentagon, termasuk Baret Hijau, berjumlah sekitar 3.700 tentara.

Pemotongan tersebut perlu disetujui oleh Kongres dan Kepala Pentagon Lloyd Austin harus menandatangani persetujuan akhir.

Angkatan Darat AS menghadapi kesulitan perekrutan. Sepanjang tahun ini, militer gagal mencapai target perekrutan sebanyak 15.000 orang, menurut Journal.

Mayoritas veteran AS mengatakan bahwa perang yang berkepanjangan di Washington tidak layak untuk diperjuangkan, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2019.

Anggota Parlemen Mike Waltz, pensiunan kolonel Garda Nasional dan Baret Hijau, mengatakan, “Saya terkejut dan terkejut dengan laporan yang menunjukkan bahwa Angkatan Darat AS akan mengurangi 3.000 tentara dari barisan operasi khusus sebagai cara untuk mengelola krisis perekrutan terburuk mereka sejak Perang Vietnam. .”

Pasukan khusus AS sering diilustrasikan dalam film dan serial TV Amerika sebagai mesin tempur yang tangguh; namun, banyak kritikus yang menganggapnya sebagai propaganda kekanak-kanakan untuk kompleks industri militer, dengan alasan pengaruh Pentagon terhadap industri film.

Pada hari Selasa (3/10), Journal mengatakan para pejabat Pentagon, Gedung Putih, dan Ukraina telah memperingatkan bahwa tanpa suntikan dana segar dari Kongres AS, Washington akan kalah dalam perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia.

Amerika Serikat dan negara-negara donor lainnya menyediakan dana untuk gaji 150.000 pegawai negeri di Ukraina, serta lebih dari setengah juta pendidik dan staf sekolah, di samping berbagai biaya pemerintah, termasuk subsidi kesehatan dan perumahan.

Sejak dimulainya perang pada Februari lalu, fokus utama para legislator AS adalah memasok Kiev dengan beragam senjata dan jutaan butir amunisi.

Inggris, yang mungkin merupakan sekutu terdekat Washington dan Kiev, juga telah kehabisan senjata untuk Ukraina.

Seorang panglima militer senior mengatakan kepada No. 10 pada hari Selasa bahwa Kiev sangat membutuhkan “aset pertahanan udara dan amunisi artileri” yang kini “kehabisan persediaan” Inggris.

“Kami telah memberikan semua yang kami mampu,” Daily Telegraph mengutip pernyataan pejabat militer Inggris.[IT/r]
Comment