0
Saturday 9 September 2023 - 02:30
AS dan Konflik Ukraina:

AS Akan Mengirim Lagi Senjata Senilai $600 Juta ke Perang Ukraina

Story Code : 1080654
AS Akan Mengirim Lagi Senjata Senilai $600 Juta ke Perang Ukraina
Pentagon mengatakan pada hari Kamis (7/9) bahwa apa yang mereka sebut sebagai paket bantuan keamanan untuk Ukraina mencakup amunisi penghancur dan peralatan pembersih ranjau serta amunisi artileri.

Paket tersebut berada di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina [USAI], di mana Washington membeli peralatan dari Pentagon atau mitranya daripada mengambil dari persediaan AS.

Paket tersebut akan “mendukung kebutuhan medan perang Ukraina” dan menunjukkan “dukungan AS yang teguh terhadap Ukraina,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman ini disampaikan sehari setelah Washington menjanjikan bantuan militer dan kemanusiaan lebih dari $1 miliar untuk Kiev.

Washington mengatakan pada hari Rabu bahwa amunisi uranium yang habis kontroversial adalah bagian dari paket bantuan keamanan baru, meskipun ada kekhawatiran global mengenai masalah kesehatan serius yang disebabkan oleh amunisi tersebut.

Janji AS mengenai depleted uranium muncul sekitar dua bulan setelah Washington mengatakan akan menyediakan munisi tandan ke Ukraina.

Kiev telah menerima lebih dari $43 miliar dari AS dalam bentuk sistem senjata seperti howitzer dan jutaan butir amunisi, termasuk munisi tandan yang dilarang secara luas, sejak Februari 2022 ketika Rusia memulai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Sejumlah calon presiden dari Partai Republik mempertanyakan bantuan AS ke Ukraina, sehingga memicu kekhawatiran apakah Washington akan tetap mendukung Kiev pada tingkat yang sama setelah kampanye pemilu AS pada tahun 2024 semakin intensif.

Amunisi uranium yang sudah habis terkenal karena hubungannya dengan masalah kesehatan seperti kanker dan cacat lahir di wilayah dimana amunisi tersebut digunakan dalam konflik masa lalu.

Rusia mengecam keras keputusan AS untuk menyediakan amunisi uranium yang sudah habis.

Namun Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mencoba membela langkah kontroversial tersebut pada hari Kamis (7/9).

“Kami merasa ini akan menjadi serangan yang paling efektif untuk melawan tank-tank Rusia dan akan membantu... Ukraina mempertahankan wilayah mereka," kata Singh kepada wartawan.

Meskipun Washington terus memberikan dukungan militer kepada Kiev sejak saat itu, pemerintahan Biden telah menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada pasukan tempur AS yang berperang melawan Rusia di Ukraina.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa masuknya senjata Barat hanya akan memperpanjang perang dan menambah penderitaan rakyat Ukraina.

Anggota parlemen dari Partai Republik telah menyuarakan keprihatinan mengenai pengiriman militer yang serampangan ke Ukraina.

Anggota Kongres Marjorie Taylor Greene mengatakan bantuan militer Washington ke Ukraina adalah perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia.

Dia mengatakan perang di Ukraina telah memberikan beban keuangan yang berat kepada rakyat Amerika, yang sudah bergulat dengan kemiskinan.[IT/r]
Comment