0
Monday 12 June 2023 - 14:00
Gejolak Lebanon:

Pasukan Keamanan Lebanon Menahan Jurnalis karena Dicurigai Menjadi Mata-mata Israel

Story Code : 1063408
Pasukan Keamanan Lebanon Menahan Jurnalis karena Dicurigai Menjadi Mata-mata Israel
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar online berbahasa Arab al-Modon pada hari Sabtu (11/6), warga negara Lebanon, yang diidentifikasi sebagai H. Muzahem, melakukan kontak dengan “musuh Zionis Israel” sejak 2018.

Dia ditangkap oleh anggota Divisi Intelijen Pasukan Keamanan Dalam Negeri menunggu penyelesaian penyelidikan teknis dan keamanan atas kasusnya.

Al-Modon, mengutip sumber informasi yang berbicara tanpa menyebut nama, melaporkan bahwa kasusnya telah dirujuk ke pengadilan militer untuk penuntutan.

Muzahem telah bekerja di media selama lebih dari dua puluh tahun dan telah menulis artikel untuk surat kabar al-Mustaqbal yang berbasis di Beirut dan berbahasa Arab, yang berafiliasi dengan Gerakan Masa Depan yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri, serta lainnya. Surat kabar Arab, majalah, dan outlet media asing.

Dia juga pernah bekerja sebagai peneliti urusan Zionis Israel, dan menulis makalah penelitian tentang masalah politik dan krisis internasional.

Bulan lalu, pasukan keamanan Lebanon menangkap seorang fotografer profesional Lebanon karena menjadi mata-mata untuk agen mata-mata Mossad dengan mengumpulkan informasi sensitif dan memotret tokoh-tokoh perlawanan terkenal yang tinggal di negara Arab.

Pada bulan Mei, surat kabar harian berbahasa Arab al-Akhbar melaporkan bahwa wanita tersebut, yang diidentifikasi sebagai Layal Ramadhan, melakukan kontak dekat dengan pejabat Zionis Israel antara tahun 2021 dan 2022.

Dia mengambil foto dan video dari sebuah rumah di lingkungan Tariq al-Jadideh di Beirut, yang tampaknya menampung seorang pemimpin senior gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza.

Ramadan juga memotret rumah-rumah anggota Hizbullah di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, dan kemudian mengirimkannya ke agen Zionis Israel.

Laporan tersebut menambahkan bahwa sang fotografer menerima 50 dolar untuk setiap misi spionasenya.

Badan intelijen Lebanon menangkap wanita itu pada 5 April karena dicurigai bekerja sama dengan rezim Zionis Israel, dan ditemukan setelah penyelidikan dan interogasi yang cermat bahwa fotografer tersebut telah mengirim ratusan gambar dan video dari berbagai daerah di Lebanon kepada otoritas Zionis Israel.

Laporan tersebut mengatakan bahwa hubungan wanita tersebut dengan agen mata-mata Mossad telah terbukti secara meyakinkan.

Dia diadili di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman penjara yang lama.[IT/r]
Comment