Sheikh Sanqour Bahrain Dibebaskan

Pembebasan itu diumumkan Rabu (24/5) oleh Institut Hak Asasi dan Demokrasi Bahrain [BIRD] dan dilakukan setelah para pengunjuk rasa bergabung dengan para ulama untuk mengecam penangkapan ulama terkemuka baru-baru ini dan menyerukan pembebasannya.

Sanqour, imam shalat Jumat Masjid Imam Al-Sadiq di desa Diraz, ditahan pada hari Senin (22/5). Menurut kelompok oposisi utama negara Teluk itu, namun dilarang, Al-Wefaq National Islamic Society, sejumlah pasukan keamanan mengepung rumahnya sebelum menyerahkan surat panggilan untuk diinterogasi di kantor polisi setempat dan dibawa ke Kantor Kejaksaan Umum [OPP] .

Beberapa jam kemudian, sebuah pernyataan dari kementerian dalam negeri mengatakan kasusnya dirujuk ke OPP atas "pidato menghasut berulang kali yang mencakup pelanggaran hukum" dan "secara terbuka menghasut kebencian dan penghinaan terhadap sekelompok orang."

Sejak penangkapan cendekiawan itu, pengunjuk rasa telah turun ke jalan-jalan di seluruh bagian negara itu, menuntut pembebasannya, sementara pernyataan yang dikeluarkan oleh cendekiawan Bahrain mengatakan bahwa Sheikh Sanqour “adalah seorang cendekiawan terkenal, yang hanya dikenal karena integritasnya dalam pendekatan. , kejujuran dalam logikanya, kepedulian terhadap agama dan tanah airnya, dan nasihatnya untuk kepentingan tanah air dan rakyat.”

“Kami tidak melihat alasan untuk memanggil, menginterogasi, dan menangkapnya. Kami menuntut pembebasannya, karena negara ini sangat membutuhkan suasana tenang dan harmonis,” tambah pernyataan itu.[IT/r]