Ketua IAEA: Penting Lebih Banyak Interaksi dengan Iran
Story Code : 1058562
“Mungkin akan ada kembali ke meja perundingan, tetapi jika interaksi antara Iran dan badan tersebut dilihat atau dinilai buruk dan kerja samanya tidak baik, kemungkinannya nol,” kata dalam sebuah wawancara dengan CBC News.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada hari Minggu (14/5) bahwa kerja sama Tehran dengan IAEA dalam kerangka teknis akan segera menyaksikan kemajuan besar.
Dia mengatakan Tehran bertukar pesan dengan Washington melalui berbagai saluran tentang kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan penghapusan sanksi AS.
Amir Abdollahian mencatat bahwa "perkembangan yang baik telah terjadi dalam kerja sama" antara Republik Islam dan badan nuklir PBB, mencatat bahwa Iran selalu kritis terhadap pendekatan bermuatan politis kepala IAEA Rafael Grossi terhadap negara tersebut dan bahwa dia telah bahkan mengemukakan masalah itu dalam pertemuan tatap muka dengannya.
Iran membuktikan sifat damai dari program nuklirnya kepada dunia dengan menandatangani kesepakatan nuklir pada tahun 2015, yang secara resmi disebut Rencana Komprehensif Aksi Bersama [JCPOA], dengan enam kekuatan dunia. Namun, keluarnya Washington pada Mei 2018 dan penerapan kembali sanksi berikutnya terhadap Teheran membuat masa depan kesepakatan itu dalam ketidakpastian.
Negosiasi dimulai di ibu kota Austria, Wina, pada April 2021, dengan maksud untuk menghapus sanksi anti-Iran dan memeriksa keseriusan Amerika Serikat untuk bergabung kembali dengan perjanjian tersebut.[IT/r]