Think Tank “Israel”: Pengikisan Daya Pencegahan “Israel” Terhadap Hizbullah 

Institut Studi “Keamanan Nasional”, yang berafiliasi dengan Universitas Tel Aviv, mengatakan operasi baru-baru ini dan operasi roket pembalasan oleh pejuang perlawanan terhadap entitas Zionis “Israel”, diperparah oleh krisis internal yang mencengkeram entitas pendudukan, mengungkap “celah” di “ pencegahan Zionis Israel terhadap Hizbullah.

“Peristiwa baru-baru ini menunjukkan bahwa pencegahan Zionis ‘Israel’ vis-à-vis Hizbullah dan mitranya di poros perlawanan sedang terkikis,” tambahnya.

“Dalam keadaan seperti ini, kepemimpinan politik Zionis 'Israel' harus meluncurkan diskusi yang mendalam dan menyeluruh dengan lembaga keamanan untuk merumuskan strategi memperkuat pencegahan dengan Hizbullah, yang merupakan garda depan dari poros yang lebih luas, dan yang saat ini merupakan ancaman konvensional terbesar. untuk keamanan Zionis 'Israel'.”

INSS juga menyebutkan pencapaian Hizbullah selama dua tahun terakhir, termasuk pengurangan serangan Zionis "Israel" yang melanggar wilayah udara Lebanon, perluasan kehadiran pejuang perlawanan di sepanjang perbatasan dengan wilayah pendudukan dan perjanjian maritim 2022 antara entitas "Israel" dan Lebanon yang digambarkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Yang Mulia Sayyid Hassan Nasrallah sebagai kemenangan bagi Hizbullah.

Hizbullah “bekerja tanpa lelah untuk meningkatkan aturan permainan dalam kerangka persamaan pencegahan yang telah berkembang setelah Perang Lebanon Kedua,” katanya.

Hizbullah melawan dua perang Zionis "Israel" melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, memaksa militer rezim Tel Aviv mundur dengan memalukan dalam kedua kasus tersebut. Gerakan perlawanan telah berjanji akan dengan tegas membela Lebanon jika terjadi perang yang dipaksakan oleh Zionis “Israel” lainnya.

Think tank Zionis “Israel” lebih lanjut mengatakan bahwa rezim Tel Aviv menghadapi “tantangan kompleks” tentang bagaimana meningkatkan pencegahannya terhadap kelompok perlawanan, tanpa meningkatkan situasi dan mempertaruhkan perang habis-habisan.

Bulan lalu, menteri perang Zionis “Israel” Yoav Gallant memperingatkan bahwa entitas tersebut kemungkinan tidak akan lagi melihat konflik terbatas di satu front, melainkan eskalasi multi-front.

“Kami beroperasi selama bertahun-tahun dengan asumsi bahwa konflik terbatas dapat dikelola, tetapi itu adalah fenomena yang menghilang. Saat ini, ada fenomena konvergensi arena yang nyata, ”kata Gallant.[IT/r]