0
Thursday 13 April 2023 - 08:22
Liga Arab - Suriah:

GCC Akan Membahas Kembalinya Suriah ke Liga Arab Sehubungan dengan Detente Saudi-Iran

Story Code : 1052093
GCC Akan Membahas Kembalinya Suriah ke Liga Arab Sehubungan dengan Detente Saudi-Iran
Majid al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan Doha telah menerima undangan tersebut dan mengonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri Qatar Mohammad bin Abdul Rahman al-Thani akan ambil bagian dalam acara tersebut.

Dia mencatat bahwa "negara-negara yang berkepentingan" seperti Mesir, Irak, dan Yordania juga akan berpartisipasi dalam "pertemuan konsultasi".

"Tujuan utamanya adalah untuk membahas situasi di Suriah. Ada banyak perkembangan mengenai situasi di Suriah dan sudut pandang negara-negara Arab tentang kembalinya Suriah ke Liga Arab," kata al-Ansari dalam jumpa pers kepada media lokal.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan masalah partisipasi Baghdad dalam pertemuan tersebut saat ini sedang dipelajari.

Menurut laporan media, Uni Emirat Arab diketahui mendukung rencana tersebut. Suriah adalah salah satu dari enam anggota pendiri Liga Arab pada tahun 1945.

Pergeseran kebijakan terjadi ketika Iran dan Arab Saudi sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik yang terputus pada tahun 2016. Perkembangan terakhir menunjukkan bagaimana kesepakatan antara Teheran dan Riyadh dapat berperan dalam penyelesaian krisis lain di kawasan Timur Tengah.

Awal pekan lalu, menteri luar negeri Iran dan Saudi menandatangani pernyataan bersama di Beijing untuk memulihkan hubungan dan memulai pengaturan untuk membuka kembali kedutaan dan konsulat. Riyadh dan Teheran juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan ekonomi.

Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan setelah meletusnya militansi yang didukung asing di negara itu pada 2011.

Pada 2015, aktivis Suriah mengatakan bahwa Arab Saudi, Qatar, Yordania, dan Turki mendukung Front al-Nusra, yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan kelompok teroris Daesh di Suriah dengan memberi mereka uang atau mengizinkan masjid Wahhabi mengumpulkan uang untuk mereka. .

Sekitar waktu yang sama, mantan kandidat Senat AS, Mark Dankof mengatakan Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi telah terlibat dalam pembentukan kelompok teroris Daesh untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang sah.

Arab Saudi menutup kedutaan besarnya di Damaskus dan menarik semua diplomat pada Maret 2012. Hari ini, kedua pemerintah "bersiap untuk membuka kembali kedutaan setelah Idul Fitri", yang menandai akhir bulan puasa Ramadhan, menurut laporan media.

UEA juga memutuskan hubungannya dengan Suriah pada 2012, setahun setelah Damaskus berada dalam cengkeraman kekerasan yang didukung asing, tetapi UEA membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada 2018.[IT/r]
Comment