Rudal 'Israel' Serang Damaskus, Sedikitnya Dua Warga Sipil Suriah Tewas
Story Code : 1050614
Kantor berita SANA yang dikelola negara mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa serangan rudal baru dilakukan Selasa (4/4) pagi dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan selain Damaskus, menghantam beberapa daerah lain di bagian selatan negara itu.
Sumber militer menambahkan bahwa pertahanan udara negara mencegat rudal Zionis 'Israel', menembak jatuh sebagian besar dari mereka.
Serangan itu, bagaimanapun, menyebabkan dua warga sipil tewas dan menyebabkan beberapa kerusakan material.
Ini adalah serangan rudal keempat yang dilakukan oleh rezim pendudukan terhadap Suriah dalam waktu kurang dari seminggu.
Serangan baru itu terjadi setelah rezim Zionis melakukan serangan rudal terhadap posisi di provinsi Homs tengah negara itu pada hari Minggu (2/4), melukai lima tentara.
Dua serangan sebelumnya di Damaskus dilakukan pada Kamis dan Jumat (31/3). Serangan hari Jumat menyebabkan mati syahidnya dua anggota misi penasehat militer Iran yang hadir di negara Arab atas permintaan Damaskus untuk membantu pasukannya dalam perjuangan mereka melawan kelompok teroris yang didukung asing.
Pada hari Minggu, Pengawal Revolusi Islam Iran [IRG] mengeluarkan peringatan keras kepada rezim Zionis, berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan dua penasihat di Tel Aviv.
"Tidak diragukan lagi, rezim Zionis palsu dan kriminal akan menerima tanggapan atas kejahatannya yang keji," kata pasukan elit itu dalam pernyataannya.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga bereaksi terhadap serangan tersebut dengan mengatakan bahwa itu adalah perpanjangan dari pendekatan fasis Israel terhadap negara-negara kawasan.
Menggemakan peringatan IRG, duta besar tetap Iran untuk PBB mengatakan pada hari Senin bahwa Republik Islam akan mengambil langkah tegas untuk melindungi pasukan dan kepentingannya di Suriah dari setiap ancaman yang ditimbulkan oleh AS dan lainnya.
Amir Saeid Iravani membuat pernyataan tersebut dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan kepala Dewan Keamanan, menekankan bahwa kehadiran Iran di Suriah benar-benar legal dan atas permintaan negara Arab tersebut.
Rezim Tel Aviv sebagian besar diam tentang serangannya di wilayah Suriah, yang banyak dilihat sebagai reaksi spontan untuk meningkatkan keberhasilan pemerintah negara itu dan sekutunya dalam menghadapi terorisme.[IT/r]