Pakar: Keruntuhan Bank Menandakan Krisis Ekonomi Besar di AS dan Eropa
Story Code : 1046800
Presiden AS mengatakan manajemen Silicon Valley Bank dan Signature Bank, lembaga kedua yang masuk dalam rencana itu, akan dipecat. “Kalau bank diambil alih oleh FDIC, orang-orang yang menjalankan bank seharusnya tidak bekerja di sana lagi,” ujarnya.
Saham Western Alliance juga anjlok 80%, menurut laporan ekonomi.
Untuk menjelaskan aspek-aspek krisis ekonomi AS, Al-Manar TV mewawancarai Dekan Fakultas Administrasi Bisnis di Universitas Maaref, Profesor Bassam Hamdar, yang menegaskan bahwa dampak krisis real estat tahun 2008 belum berakhir.
Prof Hamdar menambahkan bahwa pemerintahan Obama berkewajiban untuk memompa miliaran dolar dalam ekonomi AS untuk mengekang dampaknya, menambahkan bahwa pandemi virus corona berkontribusi pada krisis saat ini.
Pakar menjelaskan bahwa, selama pandemi, sejumlah sekitar 200 miliar dolar disimpan oleh pelanggan di Amerika Serikat di Silicon Valley Bank, namun menambahkan bahwa SVB tidak dapat menginvestasikannya karena penutupan tersebut.
Prof. Hamdar menambahkan bahwa SVB malah membeli obligasi negara, mencatat bahwa krisis ekonomi di AS yang tingkat inflasinya mendekati 7% membuat pemerintah menaikkan bunga.
Prof Hamdar menyoroti peran psikologis dalam memperburuk krisis, menjelaskan bahwa deposan bergegas ke bank untuk menarik dana mereka, yang menyebabkan keruntuhan.
Prof Hamdar mencatat bahwa klaim Presiden Biden bahwa FDIC akan mengkompensasi kerugian tidak akurat, menambahkan bahwa sistem asuransi di AS dapat menutupi simpanan yang di bawah 250 ribu dolar secara eksklusif.
Pakar Lebanon mengindikasikan bahwa dampak dari krisis perbankan AS akan mencapai Eropa, mengutip kasus kerugian saham di Eropa di Asia.
Perlu dicatat bahwa sekitar 500 perusahaan teknologi tinggi Zionis Israel berurusan dengan cabang Silicon Valley Bank di Tel Aviv yang tiba-tiba ambruk pada hari Jumat (10/3). Jadi, kejatuhan bank tersebut segera menimbulkan kekhawatiran di entitas Zionis.
Terakhir, Prof. Hamdar memperingatkan terhadap dolarisasi penuh ekonomi Lebanon, menambahkan bahwa Lebanon kemudian akan terpengaruh oleh semua krisis moneter dan ekonomi yang melanda AS.
Lebanon telah menghadapi krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tingkat inflasi yang melonjak. Nilai tukar pound Lebanon terhadap dolar AS telah mencapai 97.000 L.L.[IT/r]