Sekelompok anggota parlemen menuntut agar Zionis Israel membayar penghancuran struktur Palestina yang didanai Uni Eropa
Menurut surat kabar Zionis Israel Haaretz, pernyataan tertulis Lenarcic mengikuti surat yang ditulis oleh 24 Anggota Parlemen Eropa kepada Komisi Manajemen Krisis, menuntut agar Zionis Israel memberikan kompensasi kepada blok Eropa atas hilangnya uang pembayar pajak Uni Eropa.
"Dalam hal keuangan, Zionis Israel tidak memikul konsekuensi penghancuran ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia," bunyi surat itu, menurut Haaretz.
Dalam tanggapannya, Lenarcic menyatakan bahwa UE telah secara konsisten mengutuk “kebijakan pemukiman Zionis Israel dan tindakan ilegal yang diambil dalam konteks ini,” menambahkan bahwa blok tersebut telah beberapa kali meminta agar Zionis Israel “mengembalikan, atau mengkompensasi, aset yang didanai UE yang dihancurkan, dibongkar atau disita.”
Namun, meskipun bekerja untuk menerima kompensasi ini melalui saluran diplomatik dan politik, komisaris tersebut mengakui bahwa "daftar opsi yang memungkinkan untuk mendapatkan kompensasi dari Zionis Israel atas dana UE yang hilang dalam penghancuran tersebut" yang belum muncul untuk dibahas di Dewan Eropa.
“Adalah untuk Dewan, bertindak dengan suara bulat, untuk memutuskan kemungkinan penerapan langkah-langkah pembatasan UE,” Lenarcic menyimpulkan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam delapan bulan pertama tahun 2022, lebih dari 700 orang mengungsi setelah otoritas Israel menghancurkan, menyita, atau memaksa orang untuk menghancurkan total 590 bangunan milik Palestina di seluruh wilayah tersebut. Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Pada bulan Juli dan Agustus saja, Zionis Israel merobohkan sekitar 202 bangunan, 29 di antaranya telah disediakan sebagai bantuan kemanusiaan yang didanai donor.
Laporan tersebut mencatat bahwa angka tahun 2022 menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika otoritas Israel telah menghancurkan total 911 bangunan dan membuat 1.209 orang mengungsi.[IT/r]