0
Sunday 13 October 2024 - 18:48
AS - Zionis Israel:

Peran Amerika dalam Pembunuhan Orang-Orang Tak Berdosa di Lebanon dan Palestina

Story Code : 1166233
America’s role in the killing of innocents in Lebanon and Palestine
America’s role in the killing of innocents in Lebanon and Palestine
Dengan memberikan dukungan militer, keuangan, dan diplomatik yang besar kepada Zionis "Israel," AS telah memfasilitasi pola kekerasan yang mengakibatkan kematian ribuan warga sipil. Dari persenjataan canggih dan bantuan tahunan senilai miliaran dolar hingga menghalangi upaya internasional untuk meminta pertanggungjawaban Zionis "Israel" atas tindakannya, keterlibatan Amerika menempatkannya sebagai pendorong utama hilangnya nyawa tak berdosa yang tragis di wilayah tersebut.
 
Esai ini mengeksplorasi sifat dukungan AS yang beragam untuk  Zionis "Israel" dan meneliti bagaimana dukungan ini berkontribusi terhadap konflik dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
 
Dukungan Militer AS yang Teguh
Amerika Serikat memberikan Zionis  "Israel" bantuan militer yang sangat besar sebesar $3,8 miliar setiap tahunnya, yang totalnya sekitar $310 miliar sejak 1948.
 
Sebagian besar bantuan ini dialokasikan untuk bantuan militer, menjadikannya salah satu penerima bantuan luar negeri Amerika terbesar.
 
Pada tahun 2016, AS menjanjikan bantuan militer sebesar $38 miliar selama periode 10 tahun, yang mencakup pesawat canggih, sistem pertahanan rudal, dan teknologi militer canggih lainnya.
 
Amerika Serikat memberikan bantuan militer yang substansial kepada  Zionis "Israel", yang jumlahnya mencapai 3,8 miliar setiap tahunnya sejak 1948. Sebagian besar bantuan ini dialokasikan untuk bantuan militer, menjadikan  Zionis "Israel" sebagai salah satu penerima bantuan luar negeri Amerika terbesar.
 
Pada tahun 2016, AS menjanjikan bantuan militer sebesar $38 miliar selama periode 10 tahun, yang mencakup pesawat canggih, sistem pertahanan rudal, dan teknologi militer canggih lainnya.
 
Banyak jet tempur, pesawat nirawak, dan rudal yang digunakan oleh militer  Zionis "Israel" untuk membunuh warga sipil di Lebanon dan Palestina diproduksi di Amerika Serikat.
 
Misalnya, jet tempur F-35 dan helikopter Apache, keduanya dibuat di AS, telah digunakan secara luas dalam serangan udara  Zionis "Israel". Serangan udara ini, yang sering kali menargetkan wilayah sipil yang padat penduduk, telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
 
Memacu Ekonomi  Zionis "Israel"
Selain bantuan militer, AS memberikan bantuan ekonomi kepada  Zionis "Israel", membantu memperkuat ekonominya bahkan ketika pemerintah  Zionis "Israel" melanjutkan operasi militer terhadap warga sipil Palestina dan Lebanon.
 
Dukungan ekonomi ini memungkinkan  Zionis "Israel" untuk mempertahankan pendudukan militernya di wilayah Palestina dan melanjutkan blokadenya terhadap Gaza—elemen utama dari konflik yang sedang berlangsung.
 
Ekonomi  Zionis "Israel", yang sangat bergantung pada bantuan AS, menggunakan dana ini untuk mempertahankan kompleks industri militer yang melanggengkan siklus kekerasan di wilayah tersebut.
 
Dengan mendukung ekonomi "Israel" dan memastikannya tetap dominan secara militer, AS secara tidak langsung memicu pendudukan, penghancuran infrastruktur sipil, dan pembunuhan warga sipil tak berdosa di Lebanon dan Palestina.
 
Perlindungan Diplomatik AS di PBB
Salah satu cara paling signifikan Amerika Serikat memungkinkan agresi  Zionis "Israel" adalah melalui dukungan diplomatiknya di Perserikatan Bangsa-Bangsa. AS secara konsisten menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir resolusi yang bertujuan mengutuk tindakan  Zionis "Israel" atau menyerukan intervensi internasional untuk melindungi warga sipil Palestina dan Lebanon.
 
Sejak 1972, AS telah memveto sejumlah resolusi yang berupaya meminta pertanggungjawaban  Zionis "Israel" atas pelanggaran hukum internasional, termasuk yang terkait dengan tindakan militer, perluasan permukiman, dan pelanggaran hak asasi manusia.
 
Perisai diplomatik ini memungkinkan  Zionis "Israel" bertindak tanpa hukuman. Baik "Israel" mengebom kamp pengungsi di Lebanon atau melancarkan serangan terhadap lingkungan sipil di Gaza, AS dengan cepat membela tindakan "Israel" sebagai pembelaan diri, bahkan ketika kekerasan tersebut secara tidak proporsional memengaruhi warga sipil.
 
Dengan memblokir upaya PBB untuk meminta pertanggungjawaban  Zionis "Israel", AS memastikan tidak ada konsekuensi atas tindakan ini, yang mengabadikan siklus kekerasan dan pertumpahan darah.
Dengan melakukan hal itu, AS menjadi mitra dalam pembantaian ini.
 
Korban Sipil dan Bantuan Pendudukan
Di Lebanon, tindakan militer  Zionis "Israel", yang sering dibenarkan sebagai tindakan defensif, telah berulang kali mengakibatkan banyaknya korban sipil.
 
Selama Perang Lebanon 2006, serangan udara dan operasi darat  Zionis "Israel" menyebabkan kematian lebih dari 1.000 warga sipil Lebanon, banyak di antaranya tewas dalam serangan terhadap daerah permukiman dan infrastruktur penting. Perang tersebut menyebabkan hampir satu juta orang mengungsi dan menyebabkan kerusakan yang meluas, khususnya di Lebanon selatan. Senjata yang dipasok AS, termasuk amunisi berpemandu presisi, digunakan dalam serangan ini. 
 
Demikian pula di Gaza, operasi militer  Zionis “Israel” yang didanai AS telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil Palestina. Dalam konflik seperti Operasi Cast Lead [2008-2009], Operasi Protective Edge [2014], dan perang Gaza 2021, serangan udara dan pemboman artileri  Zionis “Israel” menyebabkan kehancuran yang meluas.
 
Warga sipil, yang sering terjebak di Jalur Gaza yang padat penduduk, menanggung beban serangan ini, dengan rumah, sekolah, dan rumah sakit menjadi sasaran. Karena  Zionis “Israel” tidak dikenai sanksi atas kejahatan sebelumnya di Lebanon dan Gaza, mereka terus mengulangi tindakan ini, sering kali dengan lebih banyak kerusakan.
 
Meskipun ada banyak bukti adanya kerugian warga sipil, AS terus menyediakan  Zionis “Israel” dengan senjata dan dukungan yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi ini. Setiap kali  Zionis “Israel” melancarkan serangan militer, mereka melakukannya dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, yang memasok senjata dan melindungi  Zionis “Israel” dari konsekuensi internasional.
 
AS juga berperan dalam mendukung pendudukan  Zionis "Israel" yang sedang berlangsung di wilayah Palestina, yang oleh banyak pengamat internasional dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.
 
Bantuan keuangan dan militer Amerika membantu mempertahankan keberadaan  Zionis "Israel" di Tepi Barat, tempat pemukiman terus meluas meskipun ada kecaman global. Pendudukan tersebut menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia setiap hari, pembatasan pergerakan, dan kekerasan terhadap warga Palestina yang hidup di bawah kendali  Zionis "Israel".
 
Kesimpulan
Amerika Serikat memikul tanggung jawab besar atas kematian ribuan warga sipil tak berdosa di Lebanon dan Palestina. Dengan menyediakan persenjataan canggih, bantuan keuangan miliaran dolar, dan dukungan diplomatik yang tak tergoyahkan bagi "Israel", AS telah memungkinkan berlanjutnya operasi militer Zionis "Israel" yang telah mengakibatkan penderitaan dan kehancuran yang meluas.
 
Selama AS terus melindungi  Zionis "Israel" dari pertanggungjawaban internasional dan menyediakannya dengan peralatan perang, siklus kekerasan di Timur Tengah akan terus berlanjut. Agar perdamaian sejati dapat tercapai, AS harus beralih dari menjadi pendukung kekerasan menjadi kekuatan untuk keadilan dan perdamaian.
 
Komunitas internasional harus menentang agresi  Zionis "Israel", meminta pertanggungjawabannya, dan memprioritaskan perlindungan warga sipil tak berdosa di atas kepentingan geopolitik. Hanya dengan begitu pembunuhan warga tak berdosa di Lebanon dan Palestina dapat berakhir.[IT/r]
 
 
 
Comment