0
Tuesday 31 May 2022 - 03:07
Zionis Israel - Iran:

Israel Mengancam Lawannya atas Serangan Melalui 'Proxy'

Story Code : 996890
Israel Mengancam Lawannya atas Serangan Melalui
Era "kekebalan" Iran telah berakhir, kata PM Israel, bersumpah untuk mengejar "kepala gurita" karena menghasut kekerasan

“Selama beberapa dekade, rezim Iran telah mempraktekkan terorisme terhadap Zionis Israel dan wilayah melalui proxy, utusan, tetapi kepala gurita, Iran sendiri, telah menikmati kekebalan,” kata Bennett pada hari Minggu (29/5) dalam siaran kepada para menterinya. “Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, era kekebalan rezim Iran telah berakhir.”

Bennett membuat komentarnya hanya satu minggu setelah pembunuhan seorang kolonel Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) di Tehran. Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, yang telah dituduh merencanakan penculikan dan pembunuhan orang Zionis Israel, ditembak mati Minggu (29/5) lalu saat dia duduk di belakang kemudi mobilnya di luar rumahnya. Seorang pria bersenjata di bagian belakang sepeda motor melakukan pembunuhan itu.

IRGC dengan cepat menyalahkan pembunuhan itu pada "kesombongan global," yang tampaknya mengacu pada AS dan Israel. Kantor berita ISNA Iran kemudian menyalahkan operator jaringan intelijen Zionis Israel dan mengatakan mereka telah ditangkap oleh IRGC segera setelah penembakan itu.

Pada hari Rabu, New York Times melaporkan bahwa pemerintah Zionis Israel telah memberi tahu para pejabat AS bahwa mereka berada di balik pembunuhan itu. Penembakan itu dimaksudkan sebagai peringatan kepada Iran untuk menghentikan operasi Pasukan Quds rahasia IRGC, kata Times, mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Khodaei adalah anggota Pasukan Quds elit, yang beroperasi di luar negeri. Badan intelijen Zionis Israel Mossad sebelumnya telah dituduh membunuh ilmuwan nuklir di Iran.

Kantor Bennett belum berkomentar secara resmi tentang penembakan Khodaei. Perdana menteri mengatakan pada hari Minggu bahwa Iran telah berulang kali menargetkan kepentingan Zionis Israel, dan dia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban rezim Teheran. "Mereka yang mendanai teroris, mereka yang mempersenjatai teroris dan mereka yang mengirim teroris akan membayar harga penuh," dia bersumpah.

Presiden Iran Ebrahim Raisi telah berjanji untuk membalas dendam atas pembunuhan Khodaei. "Saya meminta pejabat keamanan untuk menyelidiki kejahatan secara serius, dan saya tidak ragu bahwa balas dendam pada penjahat untuk darah murni martir yang terhormat ini tidak dapat dihindari," katanya, Senin.

Itu adalah pembunuhan paling terkenal di Tehran sejak pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh pada 2020. Awal tahun yang sama, komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani dibunuh dalam serangan udara AS di Bandara Baghdad.[IT/r]
Comment