Presiden Iran Membela Proposal yang Disampaikan oleh Iran selama Pembicaraan Wina
Story Code : 967168
"Pihak-pihak Iran yang berseberangan telah berpikir bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi dan tidak akan mengatakan apa pun. Mereka mengira bahwa kami tidak memiliki inisiatif [untuk hadir]," kata Raisi dalam wawancara yang disiarkan televisi pada hari Minggu (5/12). "Namun hari ini, terbukti kepada seluruh dunia bahwa Iran akan melakukan partisipasi yang kuat dan dapat diperkirakan dalam pembicaraan," tambahnya.
Republik Islam telah meneruskan dua dokumen yang berkaitan dengan masalah nuklir dan masalah sanksi selama pembicaraan, kata presiden. "Kedua dokumen itu sangat cocok dengan isi JCPOA," kata kepala eksekutif itu, merujuk pada akronim Rencana Komprehensif Aksi Bersama, kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai antara Iran dan negara lain pada 2015.
Pernyataan Presiden Raisi itu rupanya dimaksudkan untuk membantah tudingan yang dilontarkan Inggris, Prancis, dan Jerman bahwa usulan Iran tidak sejalan dengan ketentuan JCPOA.
Trio Eropa telah menyelaraskan diri mereka dengan kebijakan "tekanan maksimum" AS, di mana Washington meninggalkan JCPOA pada 2018 dan mengembalikan sanksi.
Jumat menandai hari terakhir dari putaran ketujuh pembicaraan yang telah diadakan di ibukota Austria untuk melihat kemungkinan dimulainya kembali kewajiban Washington untuk mencabut sanksi.
"Masalah penghapusan sanksi dikejar dengan kuat, dan masalah menetralkan sanksi juga ditindaklanjuti," kata Raisi, berjanji bahwa negara itu tidak akan membiarkan sanksi dan potensi penghapusannya memengaruhi kemajuan ekonominya. [IT/r]