China Salahkan Intimidasi AS Terhadap Kesepakatan Nuklir Iran
Story Code : 803864
"Fakta menunjukkan bahwa intimidasi sepihak telah menjadi tumor yang semakin memburuk," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang pada konferensi pers di Beijing, demikian AFP melaporkan.
"Tekanan maksimum yang diberikan AS pada Iran adalah akar penyebab krisis nuklir Iran," tambahnya.
Iran pada Ahad mengumumkan langkah kedua untuk mengurangi komitmennya dengan meningkatkan tingkat pengayaan uranium menjadi lebih dari 3,67 persen.
Iran menyatakan bahwa langkah-langkah baru itu tidak dirancang untuk merusak Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), tetapi untuk menyelamatkan kesepakatan dengan menciptakan keseimbangan dalam komitmen.
Iran dan Grup 5 + 1 (Rusia, Cina, AS, Inggris, Prancis, dan Jerman) pada 14 Juli 2015, mencapai kesimpulan atas teks kesepakatan nuklir.
Kesepakatan itu mulai berlaku pada Januari 2016 dan seharusnya menghentikan semua sanksi terkait nuklir terhadap Iran secara bersamaan, tetapi implementasinya terhambat oleh kebijakan AS dan penarikan AS dari kesepakatan.
Pada 8 Mei 2018, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari perjanjian nuklir.
Setelah penarikan AS, Iran dan negara-negara yang tersisa meluncurkan pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan.
Namun, kegagalan Uni Eropa untuk memastikan kepentingan ekonomi Iran memaksa Tehran untuk berhenti menghormati komitmen tertentu, termasuk menaikkan tak terbatas persediaan uranium yang diperkaya.
Pekan lalu, persediaan uranium yang diperkaya Iran melebihi 300 kg. [IT]