0
Saturday 29 June 2019 - 12:42
Iran vs Hegemoni Global:

Zarif Menyerukan Penghancuran Arsenal Kimia AS

Story Code : 802116
Mohammad Javad Zarif, Iran Foreign Minister.jpg
Mohammad Javad Zarif, Iran Foreign Minister.jpg
Dalam sebuah pesan pada peringatan pemboman bahan kimia kota Sardasht di Iran barat pada tahun 1987, menteri luar negeri Iran mengatakan pada hari Jumat (28/6), "Iran, sekali lagi, menekankan kebijakan utamanya mengutuk penggunaan senjata kimia di mana saja, kapan saja dan dalam keadaan apa pun."

Pesan Zarif dibacakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi saat upacara pada hari Jumat.

Pemboman bahan kimia Sardasht tahun 1987 oleh mantan diktator Irak Saddam Hussein selama perang Irak terhadap Iran menewaskan lebih dari 100 orang dan ribuan lainnya terluka parah.

Iran percaya bahwa langkah utama untuk memiliki dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal (WMD) adalah "untuk sepenuhnya menghancurkan gudang senjata kimia AS sebagai satu-satunya pemilik senjata semacam itu di dunia," kata pesan itu, kantor berita Mehr melaporkan.

Mengkritik AS karena "kecanduan menggunakan alat sanksi ekonomi dan terorisme yang tidak manusiawi" terhadap Iran, Zarif mengatakan bahwa sanksi AS telah membuat akses para korban Iran dari serangan bahan kimia ke obat-obatan yang diperlukan jauh lebih sulit.

Menteri luar negeri Iran mencatat sanksi AS dijatuhkan pada Iran yang melanggar hukum humaniter internasional, dan semangat konvensi non-proliferasi, dan menyerukan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk menemukan solusi segera untuk menghapus hambatan dalam penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien.

“Kelalaian dan ketidaktahuan yang disengaja dari komunitas internasional dan negara-negara anggota dari konvensi senjata kimia dalam menghadapi langkah-langkah seperti itu oleh AS sangat disesalkan, seperti keheningan mereka tiga puluh satu tahun yang lalu terhadap serangan biadab dari diktator Baath, didukung oleh AS, melawan warga sipil tak berdaya di Sardasht,” menurut pesan itu.

Zarif juga mengatakan bahwa kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban pelaku serangan kimia bersama dengan kaki tangan dan pendukung mereka telah memberi jalan kepada kelompok-kelompok ekstremis di wilayah Timur Tengah untuk melakukan kejahatan serupa.[IT/r]
 
Comment