Laporan: Bandar bin Sultan Dalang Serangan Senjata Kimia
Story Code : 297299
Para pemberontak dan penduduk lokal di Ghouta, Suriah mengatakan, Bandar bin Sultan mengirim senjata kimia kepada kelompok bersenjata al-Qaeda di daerah itu.
Dalam wawancara dengan berbagai warga di Damaskus dan Ghouta, di pinggiran ibukota Suriah, oleh lembaga kemanusiaan Doctors Without Borders mengatakan sedikitnya 355 orang tewas pekan lalu yang menunjukkan al-Qaeda yang didukung Arab Saudi bertanggung jawab atas serangan kimia mematikan tebru di Suriah.
Bahkan kejanggalan dari berbagai wawancara dengan para dokter, warga Ghouta dan para pemberontak serta keluarga mereka, gambar yang muncul berbeda dengan realitas dilapangan, demikian Mint Pers News melaporkan, Sabtu, 31/08/13.
Banyak warga percaya, kelompok takfiri al-Qaeda menerima senjata kimia melalui Kepala Dinas Intelijen Saudi, Bandar bin Sultan dan bertanggung jawab untuk melaksanakan serangan kima tersebut.
"Anak saya datang kepada saya dua minggu lalu dan menanyakan apa yang saya pikir mengenai senjata kimia, dia menjawab, dirinya diminta untuk melakukan itu," kata Abu Abdel -Moneim, ayah dari seorang pemberontak di Ghouta.
Abdel- Moneim mengatakan seorang putra dan 12 militan lainnya tewas dalam sebuah terowongan yang digunakan untuk menyimpan senjata yang disediakan oleh Saudi. Dia dikenal sebagai Abu Aisyah pemimpin batalyon pertempuran. Sang ayah menggambarkan senjata itu memiliki tabung, sementara yang lain menyerupai botol gas besar.
Warga kota Ghouta juga mengatakan para pemberontak menggunakan masjid dan rumah-rumah pribadi untuk menyimpan senjata mereka.
Abdel-Moneim mengatakan anaknya dan yang lain meninggal selama serangan senjata kimia.
Sementara pada hari yang sama, teroris takfiri Front al-Nusra, mengumumkan bahwa mereka akan menyerang warga sipil di jantung pemerintah Suriah Latakia di pantai barat, sebagai pembalasan atas pembantaian itu.
"Mereka tidak memberitahu kami apa senjata ini, atau bagaimana menggunakannya, " keluh seorang militan wanita berinisial "K". Kami tidak tahu barang-barang itu adalah senjata kimia. Kami tidak pernah membayangkan mereka senjata kimia."
"Ketika Pangeran Bandar memberikan senjata tersebut kepada orang-orang, ia menyatakan harus diberikan kepada orang-orang yang tahu bagaimana menangani dan menggunakannya," Dia, seperti warga Suriah lainnya, tidak ingin menggunakan nama lengkap, karena takut pembalasan.
Dokter yang merawat korban serangan senjata kimia memperingatkan pewawancara untuk berhati-hati mengajukan pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Kelompok kemanusiaan Doctors Without Borders menambahkan, para petugas kesehatan membantu 3.600 pasien yang juga dilaporkan mengalami gejala yang mirip, termasuk buih di mulut, gangguan pernapasan, kejang-kejang dan pandangan kabur. Kelompok ini belum mampu secra mandiri memverifikasi informasi itu.
Lebih dari selusin pemberontak diwawancarai melaporkan, gaji mereka berasal dari pemerintah Saudi. [IT/Onh/Ass]
Share Berita :
Comment
2013/08/31 19:35
kl bandar belum mati,kerajaan alsaud belm rata dngan tanah dan israel blm hancur lebur,timur tengah dan dunia g akn bisa aman damai.
Dari dulu orang udah tahu si pangeran Bandar bin Sultan biang keladi penebar fitnah kaum muslimin.perusak persatuan umat islam.memang dasar wahabi.paham sesat.dsr anak budak...
Jgnlah mrk mengira apa yg diberikan Allah kpd mrk,berupa anak,harta dan kuda pilihan itu baik bg mrk sesungguhnya semua itu tidak lain hanyalah utk menyiksa mrk,agar bertambah2 dosa mrk
Jgnlah mrk mengira apa yg diberikan Allah kpd mrk,berupa anak,harta dan kuda pilihan itu baik bg mrk sesungguhnya semua itu tidak lain hanyalah utk menyiksa mrk,agar bertambah2 dosa mrk
Sudah saatnya PBB/UNO harus tegas...................................
Oknum tokoh Individu/ negara petualang yang mengobrak-abrik kedaulatan negara lain (yang sah dan berdaulat) sehingga menimbulkan korban jiwa dan harta wajib hukumnya diadili di MAHKAMAH INTERNASIONAL, dan dikategorikan pelanggaran HAM BERAT...............................................
.......................................................................................................................................................................................
amerika dan sekutunya bersatu dengan mujahidin karena mempunyai musuh yg sama,,,,cuma beda tujuan,,,,kalo mujahiddin islam berperang melawan Syiah karena umat syiah di suriah membantai ratusan atau ribuan umat muslim sunni di suriah,,,,,sedangkan amerika berperang melawan syiah di suriah karena AS mempunyai kepentingan politik di timur tengah, dan suriah itu sekutu iran musuh AS,,,,,sebetul nya umat islam bersatu dengan bangsa romawi kelak di akhir jaman sudah dikabarkan oleh Rasulullah dalam Hadistnya bahwa " bangsa romawi akan mengadakan perjanjian damai dengan umat muslim dan kemudian bersatu memerangi musuh di belakang mereka" ,,,,,musuh dibelakang mereka yg mungkin diperkirakan adalah Umat Syiah bisa jadi yg di suriah bisa jadi yg di libanon atau yg di iran wallahu alam,,,,,ALLAHU AKBAR ,,,LABBAIK ALLAH,,,,
Tidak akan kamu dapati org2 yg beriman saling berkasih sayang(tolong menolong) dgn org yg menentang Allah dan RasulNya'terbukti loe tukang fitnah dan menipu kan wahabi?dihadapan ayat ini
Tidak akan kamu dapati org2 yg beriman saling berkasih sayang(tolong menolong) dgn org yg menentang Allah dan RasulNya'terbukti loe tukang fitnah dan menipu kan wahabi?dihadapan ayat ini.kemanapun engkau menebar fitnah akan kupatahkan dgn ayat Allah,kasian ??, ngaku muslim
Ternyata di sini masih ada pendukung fanatik wahabi muawiyah yg kasih komentar dukungan terhadap kerjasama busuk untuk menyerang SYRIA. Tolong klo komentar tinggalin nama biar saya tau barangkali ntar ketemu di jalan bisa ngeludahin wajah munafikmu yg kyk ulama2 bodong wahabi.
Kata Almarhum Gusdur:" NU itu adalah syiah minus imamiah". Makanya tahlilan dan haulan itu tdk ada di semua mazhab suni maupun wahabi, yang ada di Golongan Syiah Imamiah (di Iran) dan Jaidiyah (di Yaman).
Tidak semua orang wahabi itu jahat, yang jahat itu segelitir oknum dari golongan wahabi. Bukti kalau wahabi itu semua jelek, jahat/munafik, suni dan syiah tdk mau bermakmum sholat di masjidil Haram dan Nabawi dengan ulam2 wahabi. Begitu juga ada juga segelitir oknum orang suni dan syiah yang juga jelek, jahat/munafik bahkan menjurus musrik dan kafir
Jaman sudah modern yg diurus masalah tahlilan mulu,masih lebih banyak persamaan untuk mempersatukan umat islam.
Mengorek2 perbedaan justru akan memecah belah umat. Toh pada akhirnya perhitungan amal adalah masing2 pribadi.