Seorang anggota Parlemen Iran mengatakan, Republik Islam sedang menyelidiki kasus kecelakaan mobil seorang diplomat Saudi yang mabuk dan telah menewaskan seorang warga Tehran. Tehran meminta Riyadh membatalkan kekebalan diplomatik pria itu.
Mehdi Davatgari, anggota Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Majlis, mengatakan pada hari Senin (8/7/13) bahwa Pengadilan Iran awalnya menulis surat tentang kasus ini pada Kementerian Luar Negeri Iran, yang kemudian memposting surat itu pada Departemen Luar Negeri Arab Saudi dan menuntut pembatalan kekebalan diplomat itu.
Mengingat kekebalan diplomatik diplomat Saudi, tentu saja kasus ini menghadapi beberapa kesulitan, ujar Davatgari. Dia menambahkan, ada dua solusi untuk masalah ini: Pengadilan Iran menyelesaikan kasus itu sendiri atau Kehakiman Saudi menuntut diplomat itu dan membatalkan kekebalan diplomatiknya.
Davatgari berharap Riyadh menindaklanjuti kasus itu. Dia melanjutkan, Kementerian Luar Negeri dan Majlis Iran berusaha untuk melindungi hak-hak anak-anak dan kerabat almarhum.
Tanggal 18 Maret lalu, staf Kedutaan Saudi yang mabuk menewaskan seorang sopir Iran dan melukai seorang pejalan kaki dalam sebuah kecelakaan mobil di timur laut Teheran. Sopir Iran itu tewas di tempat.
Empat botol minuman beralkohol juga ditemukan di dalam mobil karyawan Kedutaan Saudi itu. [IT/r]