Pejabat AS: Serangan Komputer Baru Berasal dari Iran
Story Code : 267570
Para pejabat AS dan pakar keamanan perusahaan tellah memeriksa sebuah gelombang baru serangan komputer yang berpotensi merusak perusahaan-perusahaan Amerika, terutama perusahaan-perusahaan energi. Mereka mengklaim bahwa setelah dilacak, serangan itu berasal dari Iran.
Serangan itu masuk ke beberapa perusahaan minyak, gas dan listrik Amerika (tapi pejabat pemerintah menolak untuk mengidentifikasi nama perusahaan). Dilaporkan tujuan serangan itu bukanlah spionase tapi sabotase belaka. Pejabat pemerintah Amerika menggambarkan serangan itu sebagai upaya mencari tahu cara menguasai beberapa sistem proses kritis.
Para penyidik sudah melihat serangan itu beberapa bulan lalu. Saat Departemen Keamanan Dalam Negeri menyampaikan hal itu awal bulan ini, seorang pejabat pemerintah mengatakan pada New York Times bahwa semua serangan itu berasal dari Timur Tengah.
Pada hari Jum'at (24/5/13), para pejabat pemerintah AS dan pakar di luar negri membenarkan laporan di Wall Street Journal yang mengklaim bahwa sumber serangan telah dipersempit dan mengarah pada Iran. Tapi mereka mengatakan bahwa bukti itu tidak cukup spesifik untuk menyimpulkan bahwa serangan itu disponsori oleh negara.
Sejauh ini, para pejabat Amerika tidak menawarkan bukti teknis yang mendukung pernyataan mereka. Mereka hanya menggambarkan bahwa serangan terakhir itu berbeda dari kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan Amerika (terutama dari China) yang diam-diam menyedot kekayaan intelektual untuk tujuan kompetitif.
Serangan baru itu, kata para pejabat AS, dirancang untuk menghancurkan data dan memanipulasi mesin yang mengoperasikan sistem kontrol kritis, seperti jaringan pipa minyak. Seorang pejabat juga menggambarkan serangan itu sebagai penyelidikan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui cara mengendalikan sistem tersebut.
Pejabat pemerintah juga mengklaim bahwa Iran merupakan sumber serangan berkelanjutan yang terjadi di lembaga keuangan Amerika sejak September lalu. Karena puluhan bank di Amerika sebentar-sebentar offline, mereka mengalami kerugian sampai jutaan dolar. Tapi serangan itu disebut-sebut sebagai upaya 'menghapus layanan' yang masih jauh dari status canggih.
Ali Reza Miryousefi, kepala kantor pers Republik Islam Iran untuk PBB, menulis sebuah artikel yang diterbitkan 23 Mei lalu di New York Times dalam menanggapi artikel berjudul "Serangan Cyber Terhadap Korporasi Amerika Serikat Terus Meningkat", telah menolak klaim bahwa Iran berada di balik serangan cyber melawan Amerika Serikat.[IT/FN/NAT]