Raja Saudi Sebut Hukuman Penjara Tak Cukup Buat Front al-Nusra

Keberhasilan Tentara Arab Suriah dalam membasmi teroris dan mengontrol sebagian besar wilayah negara itu, membuat Raja Saudi berubah pikiran dan menjatuhkan hukuman berat kepada pemuda dan pemudi Arab Saudi yang di cuci otak oleh Ekstrimi Wahabi untuk bergabung dengan teroris Front al-Nusra di Suriah.

Mengutip laporan Chanel TV berbahasa Arab Al-Alam pada Rabu, 24/04/13, melaporkan, Raja Abdullah bin Abdul Aziz pada Selasa, 23/04/13, mengelar pertemuan penting dengan para  pejabat administrasi dan agama kerajaan itu.

Dalam pertemuan itu, Raja dilaporkan bertitah, "Saya telah mendengar, beberapa individu telah menipu anak-anak muda kita, dan menghasut kebencian kepada mereka. Penjara tidak akan cukup untuk menghukum mereka." Titah Abdullah bin Abul Aziz dalam pidatonya.

"Mereka yang menipu anak-anak muda kita harus menghadapi hukuman berat," lanjut Raja.

Titah Raja tersebut sudah sangat terlambat mengingat sejak dua tahun lalu pecahnya krisis di Suriah, ratusan warga terutama pemuda dan pemudi negara Saudi memasuki Suriah. Mereka datang akibat provokasi dari ulama-ulama dan Syekh Wahabi Ekstrimis dan membantu kelompok Salafi Wahabi untuk melawan tentara Suriah dan membantai warga disana.

Mansour al-Turki, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi dalam menanggapi fenomena mengenai jumlah warga negara Saudi yang berangkat ke Suriah mengatakan, "Saya tidak berpikir jumlah mereka sebegitu tinggi."

Pada tanggal 24 Maret lalu, ia mengklaim bahwa Kementerian Saudi telah melakukan upaya pencagahan dan menginterogasi kepada para pemuda dan pemudi yang akan pergi ke Suriah. Sementara menurutnya, mereka yang sudah "berjihad"  di Suriah akan segera diinterogasi setelah tiba di kerajaan.

Namun sikap Raja ini menurut beberapa pengamat merupakan upaya raja Abdullah untuk meredam kebangkitan revolusi rakyat Saudi yang semakin hari semakin membesar dan berpontensi merobohkan kerajaan Wahabi diktator tersebut. [IT/On]