SBY Perintahkan Pemda Pantau Jejaring Sosial & Media Massa
Story Code : 216498
Terjadinya konflik komunal yang dipicu oleh media massa dan media jejaring sosial termasuk jurnalisme warga tak bisa dipungkiri bahkan bisa dikatakan, media tersebut sebagai bumbu pemanis situasi gawat di lapangan.
Apalagi pewarta dan jurnalis selama ini tidak independen dan mempunyai motif dan tujuan tertentu yang dijejalkan kepada masyarakat. Mensikapi fenomena ini, Presiden SBY pun mengakui bahwa media massa dan jejaring sosial berperan dalam menyulut kerusuhan dan konflik koumunal.
Tidak saja Facebook, Twitter dan citizenjurnalisme, jejaring sosial lain merupakan sebuah jaringan sosial yang paling efektif untuk menyebarkan berbagai isu. Dan hari ini aplikasi sosial-relasinya berubah menjadi fungsi lainyang digunakan untuk propaganda tertentu termasuk melakukan operasi rahasia.
"Pers pun punya etika, sayang kepada bangsa dan negara. Jangan sampai keadaan jadi lebih gawat karena pemberitaan yang tidak semestinya. Itu arahan khusus saya mengatasi kekerasan horizontal dan komunal," kata Presiden SBY.
"Sekarang era media sosial. Jangan biarkan berita yang tidak benar memprovokasi. Didik rakyat kita untuk bicarakan kebenaran, bukan keonaran," lanjut SBY kepada para gubernur, kapolda dan pangdam di Hotel Sahid, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (30/11/2012), sebagaimana dilaporkan Detiknews.com.
Lebih lanjut Presiden SBY mengingatkan bahwa pimpinan daerah, harus bertanggung jawab penuh mengendalikan keadaan di lapangan. Tidak tepat bila justru merasa terbebani karena menganggap bukan tugasnya.
Bahkan jajaran pemerintah wajib membantu jajaran aparat keamanan dalam mencegah dan mengantisipasi kondisi yang berpotensi meletus jadi konflik komunal. Baik jajaran yang ada di tingkat pusat hingga daerah.
"Ibaratnya, kalau kita tidak tidur seminggu karena ada konflik dan benturan, ya mari kita lakukan. Para menteri, Panglima TNI, Kapolri, saya angkat untuk itu. Bukan sebagai beban, tapi sebagai amanah. Semua harus bertanggung jawab penuh,” kata SBY.
Saat ini berbagai jaringan sosial seperti Twitter dan Facebook dan Jurnaliesme warga berubah dari sebuah jaringan yang menjembatani hubungan antar kelompok untuk mengorganisir dan memanege berita untuk tujuan tertentu. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Berikut grafik fungsi Jejaring sosial yang disusun oleh keamanan AS.