KAICIID Saudi Arabia di Wina, Sebarkan Ajaran Wahabi
Story Code : 214842
Peresmian pusat dialog antar agama yang dibentuk oleh Saudi Arabia Wahabiyah di ibukota Austria, Wina memicu kontroversi di negara Eropa tersebut.
Pusat dialog antar agama, "The King Abdullah Bin Abdulaziz International Center for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID)" secara resmi akan dibuka pada Senin depan (26/11/12), di tengah ketidaksetujuan dan kritik yang mengatakan bahwa Riyadh akan menggunakan pusat tersebut untuk menyebarkan ajaran Wahhabisme dan mengalihkan perhatian pelanggaran hak asasi manusia di negeri ini.
"Pusat Wahhabi di Wina ini sangat meragukan dan hanya untuk melayani kepentingan politik Arab Saudi dan mazhabnya (Wahabiyah) di luar negeri dengan kedok dialog. Dan satu-satunya tujuan Saudi adalah membuat Riyadh sedikit lebih terhormat," kata sebuah kelompok Muslim di Austria.
Dengan anggaran tahunan lebih dari 10 juta euro dan staf 25 orang, pusat dialog di Wina itu diketuai oleh Arab Saudi, Spanyol dan Austria.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon dan perwakilan agama terkemuka di dunia yang dijadwalkan akan menghadiri pelantikan Senin di Hofburg Palace, Wina.
Sementara itu, sekretaris Jenderal KAICIID Faisal bin Abdulrahman bin Muaammar, mantan Wakil Mentri Luar Negeri kerajaan Saudi untuk urusan pendidikan mengatakan, meskipun pembiayaan berpusat dari Riyadh untuk tiga tahun pertama, namun tidak ada agenda dan pengaruh apapun di dalamnya.
Dikatakannya, pengambilan keputusan di KAICIID itu, terdiri dari sembilan anggota direksi termasuk wakil-wakil penting dalam Islam, Yahudi, Kristen, Hindu dan Budha, yang semua bertugas memantau jalannya pusat dialog agama tersebut.
Bagaimana? Anda percaya dengan Wahabiyah? [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]