Utusan presiden terpilih AS ikut serta dalam perundingan yang dimediasi Qatar
Menurut beberapa media, kesepakatan yang disetujui di Qatar melibatkan gencatan senjata selama 42 hari dan pertukaran tahanan, termasuk semua warga Zionis Israel yang ditawan dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 dari Gaza.
"Perjanjian gencatan senjata EPIC ini hanya dapat terjadi sebagai hasil dari Kemenangan Bersejarah kami pada bulan November, karena hal ini memberi isyarat kepada seluruh Dunia bahwa Pemerintahan saya akan mencari Perdamaian dan menegosiasikan kesepakatan untuk memastikan keselamatan semua orang Amerika, dan Sekutu kami," Trump menambahkan dalam posting lainnya.
Tim keamanan nasionalnya akan "terus bekerja sama dengan Zionis Israel dan Sekutu kami untuk memastikan Gaza TIDAK PERNAH lagi menjadi tempat berlindung yang aman bagi teroris," tambah presiden terpilih tersebut.
"Ini hanyalah awal dari hal-hal hebat yang akan datang bagi Amerika, dan tentu saja, Dunia!" Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dilaporkan bergabung dalam pembicaraan di Doha dan memainkan peran penting dalam membujuk delegasi Israel untuk menerima kesepakatan tersebut.
"Kesepakatan ini tercapai karena bantuan banyak orang dan menunjukkan bahwa kebijakan perdamaian melalui kekuatan menang," kata Witkoff kepada Channel 12 Israel pada hari Rabu (15/1).
"Terima kasih kepada tim negosiasi Zionis Israel, terima kasih kepada Qatar, terima kasih kepada Mesir, terima kasih kepada pemerintahan Biden, dan yang terpenting kepada Donald Trump, yang kebijakan perdamaian melalui kekuatan-lah yang menang."
Penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani telah bertemu dengan pejabat senior Hamas untuk membujuk kelompok Palestina itu agar menerima perjanjian tersebut.
Kepala intelijen Mesir dan Turki juga turut ambil bagian dalam negosiasi tersebut, bersama dengan kepala badan keamanan Zionis Israel, Mossad dan Shin Bet.[IT/r]