Menlu: RI-AS Mitra Strategis di Tahun ke-75 Hubungan Bilateral
Story Code : 1178277
“Indonesia dan AS adalah mitra strategis dalam memajukan demokrasi, menciptakan perdamaian dan mendorong kemakmuran,” ucap Sugiono saat membuka diskusi soal 75 tahun hubungan Indonesia-AS di Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut keterangan Kemlu RI yang diterima pada Sabtu (14/12), Sugiono menyatakan bahwa pelaksanaan pemilihan umum yang baru dilalui kedua negara menunjukkan komitmen kuat kedua negara terhadap demokrasi.
Ia pun menyebut Kemitraan Strategis Komprehensif antara RI dan AS yang diluncurkan tahun lalu membuktikan dekatnya hubungan dan kerja sama kedua negara.
Menlu RI kemudian menyoroti pertemuannya dengan Menlu AS Antony Blinken di sela-sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Washington DC November lalu. Ia menyatakan, pemerintah AS kala itu menegaskan dukungan terhadap program dan prioritas Asta Cita Presiden Prabowo.
“Indonesia siap memperkuat kerja sama yang baik antara kedua negara khususnya untuk program-program Asta Cita, termasuk di bidang investasi, ketahanan pangan dan energi, transformasi kesehatan dan pendidikan,” ucap Sugiono.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir menyampaikan bahwa Indonesia dan AS adalah sahabat dan mitra yang senantiasa berkolaborasi dalam berbagai isu bersama selama 75 tahun diplomasi bilateral.
“Kemitraan kita dibangun atas kesamaan nilai, prioritas untuk mencapai kemakmuran, pembangunan dan juga masyarakat kita,” ujar Dubes AS.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Dubes Lakhdhir turut meluncurkan prangko edisi khusus peringatan 75 tahun hubungan diplomatik RI-AS.
Hubungan diplomatik RI-AS dimulai tanggal 30 Desember 1949 yang ditandai oleh penyerahan Surat-surat Kepercayaan dari Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, H. Merle Cochran, kepada Presiden Soekarno di Jakarta.
Menurut Kemlu RI, berbagai kegiatan telah diselenggarakan secara paralel di Indonesia maupun Amerika Serikat untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik, mulai dari diskusi umum dan konser orkestra di Jakarta hingga promosi ekonomi Indonesia di semua Perwakilan RI di AS dan pergelaran budaya di Washington DC.[IT/r]