0
Saturday 14 December 2024 - 11:42
Zionis Israel - Gejolak Suriah:

Media: Israel Serang Latakia dan Tartus

Story Code : 1178213
Hmeymim base in Syria
Hmeymim base in Syria's Latakia
Pesawat Zionis Israel telah mengebom fasilitas tentara Suriah di provinsi Latakia dan Tartus, tempat pangkalan militer Rusia berada, saluran televisi Lebanon Al Mayadeen melaporkan, mengutip seorang koresponden.
 
Menurut saluran tersebut, serangan tersebut menargetkan pos komando dan gudang militer yang digunakan oleh tentara Suriah, namun, tidak ada informasi tentang kemungkinan korban yang diberikan.
 
Pasukan militer Rusia hadir di Suriah di Pangkalan Udara Khmeimim dan pusat dukungan logistik di Tartus, yang terletak di bagian barat negara itu di sepanjang pantai Mediterania.
 
Pada tahun 2017, Moskow dan Damaskus sepakat untuk menempatkan pasukan Rusia di pangkalan-pangkalan ini selama 49 tahun.
 
Setelah kelompok militan yang dipimpin oleh Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) menguasai Damaskus akhir pekan lalu, yang mendorong Presiden Suriah Bashar Assad melarikan diri ke Rusia tempat ia diberi suaka, nasib pangkalan Khmeimim dan Tartus dipertanyakan.
 
Namun, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov, diplomat Rusia telah membahas masalah ini dengan komite politik HTS.
 
Koresponden Al Mayadeen juga mengklaim bahwa pasukan Zionis Israel "melanjutkan serangannya" ke Damaskus.
 
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Jumat (13/12) pagi memerintahkan pasukan negara itu untuk bersiap tinggal di wilayah Suriah yang baru direbut selama musim dingin.
 
Katz juga mengatakan bahwa ia telah memerintahkan agar IDF "mendirikan fasilitas yang sesuai dan membuat persiapan khusus bagi para prajurit untuk tetap berada di Gunung Hermon" di dalam Suriah, yang terletak di dekat perbatasan dengan Lebanon dan merupakan lokasi strategis yang menghadap ke Damaskus.
 
IDF merebut wilayah tersebut, yang merupakan zona penyangga demiliterisasi yang didirikan pada tahun 1974 setelah perjanjian gencatan senjata yang menghentikan konflik antara Suriah dan Israel, pada hari Minggu setelah HTS mengambil alih kekuasaan.
 
Wilayah tersebut juga meluas hingga melampaui wilayah Dataran Tinggi Golan yang telah didudukinya secara ilegal sejak tahun 1967. Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengumumkan bahwa perjanjian dengan Suriah telah "runtuh" dengan pengambilalihan negara tersebut oleh HTS.[IT/r]
 
Comment