Wamenlu Iran: Komentar Kepala IAEA Tentang Program Nuklir Iran "Tidak Profesional"
Story Code : 1178056
Rafael Grossi, dalam pidatonya di Forum Hadiah Nobel Perdamaian pada hari Rabu (11/12), berbicara tentang ketegangan antara Iran dan Israel dan merujuk pada apa yang disebutnya "dimensi senjata nuklir."
"Di satu sisi, keberadaan senjata nuklir yang diasumsikan membayangi di latar belakang", kata Grossi tentang Israel. "Di sisi lain, potensi proliferasi nuklir yang sangat nyata meningkatkan taruhannya", katanya mengacu pada program nuklir Iran meskipun negara itu menjamin bahwa kegiatan nuklirnya tetap damai.
Menanggapi komentar Grossi, Gharibabadi mengatakan di akun X miliknya pada hari Kamis (12/12) bahwa merupakan masalah yang signifikan dan perlu diperhatikan bahwa direktur jenderal IAEA untuk pertama kalinya mengakui keberadaan senjata nuklir di rezim Israel.
"Pengakuan tersebut tentu saja memberikan tanggung jawab yang berat kepadanya dan badan tersebut", kata Gharibabadi. "Pengakuan belaka tidak cukup, ia harus mengutuk kepemilikan senjata tersebut oleh rezim kriminal ini dan menyerukan penghancurannya serta aksesi rezim tersebut ke Perjanjian Non-Proliferasi," tambahnya.
"Di sisi lain, penyebutan Grossi tentang potensi proliferasi nuklir (oleh Iran) adalah posisi yang sama sekali tidak profesional dan politis", ujarnya. Gharibabadi juga menekankan bahwa Grossi tidak dapat mengucapkan apa pun yang diinginkannya, berdasarkan kemungkinan dan "seperti pejabat politik negara-negara yang memiliki motivasi politik."
Gharibabadi menegaskan kembali bahwa negaranya tetap berkomitmen pada kewajiban pengamanannya dan tidak akan menerima inspeksi tambahan di luar komitmennya selama sanksi yang tidak adil masih berlaku.
“Oleh karena itu, Direktur Jenderal seharusnya dapat melaporkan setiap penyimpangan yang ditemukan dalam proses verifikasi bahan nuklir berdasarkan bukti, alih-alih mengumumkan spekulasi”, pungkasnya. [IT/G]