Ini Bukan Gencatan Senjata Lagi, tetapi Hanya Tembakan Mudah: Israel Menargetkan Prajurit Lebanon di Selatan, Bekaa
Story Code : 1176277
Kementerian kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa serangan udara Zionis Israel di Tallousa dan Haris pada Senin (2/12) malam mengakibatkan 9 orang menjadi martir dan 3 orang terluka.
Zionis melancarkan sejumlah besar serangan udara di beberapa kota di Lebanon Selatan dan Bekaa.
Eskalasi Zionis dimulai di Lebanon Selatan dengan rentetan tembakan senapan mesin oleh tentara Israel ke rumah-rumah aman di kota Naqoura, dalam sebuah adegan yang mencerminkan kegigihan dalam menargetkan warga sipil dan infrastruktur.
Hal ini diikuti oleh serangan udara di kota Ainata dekat gedung kotamadya, melukai seorang warga di daerah segitiga Bint Jbeil-Maroun al-Ras.
Sebuah pesawat nirawak Zionis mengebom sebuah sepeda motor dekat pembangkit listrik Marjeyoun, menewaskan satu orang menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, direktorat tersebut menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata," dan "eskalasi yang berbahaya."
Seorang prajurit angkatan darat juga terluka ketika serangan pesawat nirawak lainnya menargetkan buldoser Lebanon saat melakukan beberapa pekerjaan di dalam lokasi militer Abbara di daerah Hosh Sayyid Ali-Hermel di Lebanon timur, kata NNA.
Serangan itu terjadi tak lama setelah angkatan darat mengatakan bahwa jenazah seorang perwira Lebanon yang tidak diketahui keberadaannya sejak 26 November setelah serangan udara Israel ditemukan di kota Naqoura di Lebanon selatan.
Koresponden Al-Manar melaporkan bahwa "setelah penarikan 6 tank Merkava pagi ini dari wilayah timur dan selatan kota Khiyam menuju wilayah Al-Wata, penarikan sejumlah kendaraan tambahan, termasuk tank, terlihat."
Sementara itu, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri meminta komite yang mengawasi gencatan senjata dengan Zionis Israel untuk mewajibkan Tel Aviv menghentikan pelanggarannya terhadap kesepakatan tersebut dan menarik diri dari wilayah Lebanon.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pemerintah AS memperingatkan Zionis 'Israel' terhadap pelanggaran gencatan senjata, seraya menambahkan bahwa utusan presiden Amos Hochstein memberi tahu pejabat Tel Aviv bahwa kesepakatan tersebut dilanggar oleh pihak Zionis.
Sementara itu, menteri luar negeri Prancis Jean Noel Barrot memberi tahu mitranya dari Zionis Gideon Saar tentang perlunya menghentikan pelanggaran gencatan senjata.
Pada tanggal 27 November, perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku, mengakhiri pertempuran selama lebih dari 14 bulan antara tentara Israel dan Hizbullah.
Media Lebanon melaporkan sekitar 73 pelanggaran Zionis Israel terhadap perjanjian gencatan senjata sejak mulai berlaku minggu lalu, menjadikannya sekadar basa-basi.[IT/r]