Axios: Israel Peringatkan Iran Sebelum Serangan Terbaru
Story Code : 1168886
Zionis Israel menyampaikan peringatan kepada Iran melalui beberapa pihak ketiga menjelang serangan rudalnya terhadap Republik Islam pada Sabtu (26/10), Axios telah melaporkan, mengutip tiga sumber anonim.
Menurut outlet media tersebut, Yerusalem Barat mengindikasikan jenis target yang akan diserangnya, sambil memperingatkan Tehran agar tidak membalas.
Pada Sabtu pagi, juru bicara IDF Daniel Hagari melaporkan bahwa pasukan Zionis Israel sedang melakukan "serangan tepat pada target militer" di Iran.
Operasi tersebut, yang dilaporkan diberi nama sandi 'Hari-hari Pertobatan,' diluncurkan "sebagai tanggapan atas serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Zionis Israel," jelasnya.
"Zionis Israel menjelaskan kepada Iran sebelumnya apa yang akan mereka serang secara umum dan apa yang tidak akan mereka serang," Axios melaporkan.
Media AS tersebut menegaskan bahwa hal ini mencerminkan "upaya untuk membatasi pertukaran serangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Zionis Iran dan mencegah eskalasi yang lebih luas."
Menurut laporan tersebut, Zionis Israel juga memperingatkan Republik Islam tersebut agar tidak menanggapi serangannya, dengan mengancam serangan yang lebih dahsyat jika Tehran benar-benar membalas.
Axios mengklaim bahwa Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp adalah salah satu saluran yang digunakan oleh Zionis Israel untuk menyampaikan pesannya kepada Iran.
Dalam sebuah posting di X (sebelumnya Twitter) pada hari Jumat (25/10), diplomat tersebut mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara "dengan Menteri Luar Negeri Iran tentang perang dan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut."
Ia menambahkan bahwa ia telah mendesak Tehran untuk menahan diri. "Pesawat IAF menyerang fasilitas manufaktur rudal yang digunakan untuk memproduksi rudal yang ditembakkan Iran ke Negara Zionis Israel selama setahun terakhir," menurut pernyataan IDF.
Selain itu, Negara Yahudi tersebut mengklaim telah menyerang kemampuan rudal permukaan-ke-udara Republik Islam tersebut.
Iran membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 9 pagi waktu setempat (6 pagi GMT), dengan Markas Besar Pertahanan Udara Nasional negara itu melaporkan bahwa serangan "provokatif" Israel telah mengakibatkan "kerusakan terbatas... di area tertentu," dan bahwa penilaian yang lebih rinci masih berlangsung.
"Sistem pertahanan udara terpadu negara itu berhasil mencegat dan melawan tindakan agresif ini," pejabat di Tehran menegaskan. Pada tanggal 1 Oktober, Iran menembakkan hampir 200 rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).[IT/r]